OTAK merupakan salah satu organ vital dalam tubuh manusia. Posisinya yang berada di kepala dilindungi oleh tempurung. Hanya saja perlu diketahui, bentuk otak orang yang suka berdoa atau sholat dan bermeditasi berbeda dibanding otak kebanyakan orang. Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat.
Dikutip dari buku Fenomana Kejiwaan Manusia dalam Perspektif Alquran dan Sains yang disusun Lajnah Pentasihan Mushaf Alquran Balitbang dan Diklat Kementerian Agama, disebutkan para peneliti di Amerika Serikat dan Kanada melakukan usaha untuk dapat memahami pengalaman spritual dan hubungannya dengan ilmu pengetahuan.
Bidang baru ini dikenal dengan nama neurotologi. Nama ini dikaitkan dengan kenyataan jaringan saraf, terutama di otak dan jantung sangat dekat hubungannya dengan emosi yang dimiliki manusia. Walaupun termasuk baru, bidang keilmuan ini banyak menarik minat di Amerika Serikat dan Kanada.
“Salah satu temuannya adalah bahwa bentuk otak orang-orang yang banyak menghabiskan waktu untuk berdoa dan bermeditasi berbeda dibanding otak kebanyakan orang,” seperti dikutip Okezone dalam buku tersebut, Selasa (12/5/2020).
Temuan ini dilakukan dengan memonitor otak kelompok pendoa dan membandingkannya dengan masyarakat awam. Hasilnya pada para pendoa, otak bagian varietalobe berubah warna menjadi gelap.
Bagian otak ini menangani informasi dalam jaringan saraf dan menolong orang membentuk keakuannya. Dengan konsentrasi panjang oleh para pendoa kepada keberadaan Tuhan, keberadaan Tuhan yang semula abstrak dapat menjadi kenyataan bagi mereka.
Semakin fokus seseorang terhadap satu topik, maka topik itu dirasa nyata dan tercatat dalam jaringan saraf otak.
Lebih lanjut dijelaskan, banyak percobaan membuktikan bahwa melakukan meditasi secara teratur dalam beberapa menit dapat mengubah penampilan otak dan memperbaiki imunitas tubuh. Misal imunitas yang suka meditasi lebih kuat dibanding mereka yang tidak bermeditasi.
Sumber : okezone.com