Permainan sabar Greysia/Apri menjadi kunci kemenangannya. Selain itu, kondisi Yuki/Sayaka sedang tidak fit 100 persen karena Sayaka mengalami cedera di lutut kanannya, sehingga harus menggunakan penyangga sepanjang pertandingan. Ini benar-benar dimanfaatkan Greysia/Apri.
“Saya melihat Greys/Apri bermain normal saja, hari ini lawan mereka underperform karena kita semua tahu kondisi pasangan Jepang seperti apa. Di dua laga sebelumnya juga saya melihat lawan Greys/Apri bermain tidak normal seperti ada ketegangan,” tegas Eng Hian, pelatih yang menemani Greys/Apri selama di Tokyo seperti dikutip badmintonindonesia.org.
“Untuk perempatfinal saya fokus ke penjagaan kondisi saja, menjaga kebugaran fisik dan teknik. Juga menjaga supaya tetap rileks dan kontrol ekspektasi. Perjalanan masih panjang,” tuturnya lagi.
Memuncaki klasemen grup A ternyata bukan fokus utama Greysia/Apriyani. Mereka hanya ingin lolos ke perempatfinal.
“Puji Tuhan hari ini kami bisa menang. Kami tidak terlalu memikirkan itu (keluar sebagai juara grup A). Kami hanya ingin lolos ke perempatfinal dan kami masih mengeluarkan 100 persen kemampuan kami tadi,” ungkap Greys.
“Tapi kami bersyukur akhirnya bisa jadi juara grup. Sekarang tinggal menanti siapa lawan kami selanjutnya,” lanjutnya.
Laga perempatfinal ganda putri akan digelar pada Kamis (29/7) dengan undiannya dilangsungkan malam ini.
Kemenangan juga diraih ganda putra, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Mereka menjadi juara grup D cabang bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020 usai memborong tiga kemenangan dari tiga pertandingan.
Terakhir, Ahsan/Hendra menyudahi perlawanan wakil Korea Selatan, Choi Sol Gyu/Seo Seung Jae, 21-12, 19-21, 21-18.
“Hari ini kami memang sudah siap menghadapi mereka. Kuncinya mengambil satu gim dulu untuk memastikan lolos. Jadi bisa lebih enjoy mainnya. Alhamdulillah tadi kami bisa ambil gim pertama dan ke sananya lebih lepas. Penting sekali memenangkan pertandingan ini,” ungkap Ahsan seusai pertandingan.
“Kami tadi banyak main penempatan bola ya dan coba mengontrol permainan depannya, sengaja tidak main kencang terus karena kalau main kencang mereka lebih enak karena pertahanannya rapat lalu bisa balik menyerang,” sambung Hendra.
Sementara di grup A, wakil Indonesia lainnya, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo juga memastikan diri lolos sebagai juara grup meskipun di laga terakhir harus menelan kekalahan dari pasangan Chinese Taipei, Lee Yang/Wang Chi-Lin 18-21, 21-15, 17-21.
Sama-sama mengoleksi dua kemenangan dengan Lee/Wang dan juga pasangan India Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty. The Minions unggul jumlah gim 5-2 (3) dibanding dua lawannya itu. Lee/Wang kumpulkan 5-3 (2) dan Rankireddy/Shetty 4-3 (1).
Dengan demikian Marcus/Kevin berhak menyandang status juara grup ditemani Lee/Wang di posisi runner up.
“Mereka bermain bagus, cepat dan tidak membuat banyak kesalahan sendiri. Sementara kami memulai pertandingan dengan lambat dan banyak melakukan kesalahan. Kami sudah mencoba yang terbaik tetapi mereka lebih bagus hari ini”, tutur Marcus.
Artikel asli : tribunnews.com
Response (1)