Memperingati HUT BRI ke 130 Tahun, BRI Membagikan Hadiah Rp2 Juta Lewat Link Ini? Cek Faktanya

Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-130, Bank Rakyat Indonesia (BRI) dikabarkan membagikan hadiah. Hadian itu dapat diambil pada link yang beredar di WhatsApp.

Pembaca Medcom.id melaporkan tautan link tersebut pada Sabtu, 18 Desember 2021. Jika dibuka, link itu mengarahkan pada situs berisi kuesioner. Untuk mendapatkan hadiah harus menjawab sejumlah pertanyaan dan pada bagian akhir diminta mengisi data pribadi.

Berikut narasi pada link yang beredar:

Benarkah? Berikut cek faktanya.

Penelusuran:
Dari hasil penelusuran, klaim bahwa BRI membagikan hadiah Rp2 juta dalam rangkan memperingati HUT ke 130 tahun adalah salah. Faktanya, informasi ini adalah hoaks yang kembali beredar.

Tim Cek Fakta Medcom.id pernah mengulas klaim serupa pada September 2021. Bedanya, hoaks sebelumnya menyebut BRI berulang tahun yang ke 120. Padahal faktanya, pada Desember 2021 ini BRI berusia 126 tahun bukan 130 tahun.

“Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja tanggal 16 Desember 1895,” tulis BRI dalam situs resminya.

Jika dihitung dari 16 Desember 1895 hingga 16 Desember 2021, maka usia BRI 126 tahun. Informasi yang menyatakan usia BRI 130 tahun adalah salah. Lagi pula link survei itu tidak menggunakan situs resmi BRI. Masyarakat diminta mewaspadai berbagai upaya penipuan yang marak dilakukan pihak-pihak tidak bertanggungjawab.

Adapun promo hadian HUT BRI dapat dilihat di situs resminya promo.bri.co.id

Kesimpulan:
klaim bahwa BRI membagikan hadiah Rp2 juta dalam rangkan memperingati HUT ke 130 tahun adalah salah. Faktanya, informasi ini adalah hoaks yang kembali beredar.

Informasi ini masuk kategori hoaks jenis fabricated content (konten palsu). Fabricated content terbilang menjadi jenis konten palsu yang paling berbahaya. Konten ini dibentuk dengan kandungan 100% tidak bisa dipertanggung-jawabkan secara fakta. Biasanya, fabricated content berupa informasi lowongan kerja palsu dan lain-lain.

Artikel asli : medcom.id