Mengapa Waktu Terasa Begitu Cepat?

  • Share

Ada yang mengatakan kemajuan teknologi dan informasi merupakan penyebab pergantian waktu terasa begitu cepatnya. Sekarang, antar satu negara dengan negara lainya sudah tidak ada lagi batasnya. Amerika yang jarak georafisnya begitu jauh dengan Indonesia dapat ditempuh dalam beberapa jam saja.

Begitu pula komunikasi antar negara, kita bisa berbicara dengan orang yang berada di daerah lain tanpa harus berkunjung bertamu ke rumahnya. Semua ini berkat kemajuan teknologi, alat komunikasi, dan transformasi.

Pendapat ini diakui oleh cendekiawan muslim Andan Oktar, yang lebih dikenal dengan Harun Yahya. Dalam sebuah wawancara di stasiun televisi, ia mengungkapkan, kemajuan teknologi sangat berefek terhadap cepatnya pergantian waktu.

Perjalanan yang dulu berlangsung beberapa bulan, kini dapat dilakukan hanya dalam  beberapa jam saja. Komunikasi yang membutuhkan waktu berbulan-bulan, berminggu-minggu untuk menjangkau antar daerah, negara, dan benua, saat ini dapat dilakukan dalam hitungan menit, bahkan detik, melalui fasilitas intenet dan alat komunikasi lainnya.

Selain itu, tugas sehari-hari seperti membersihkan, memasak, penitipan anak, dan belanja tidak lagi membutuhkan banyak waktu dengan bantuan teknologi.

Menurut Harun Yahya, di ruang antara bumi dan ionosfer konduktif terdapat getararan alami, yang disebut resonansi schumann. Frekuensi ini dikenal dengan detak jantung dunia. Resonansi Schumann sangat penting karena membungkus bumi dan terus menjaga alam.

Semua bentuk kehidupan berada di bawah pengaruhnya. Getaran ini secara terus menerus diukur oleh pusat penelitian fisika terkemuka di dunia. Pada tahun 1950, resonansi schumann diukur pada skala 7,8 hertz.

Nilai ini dianggap tetap konstan. Akan tetapi,  tahun 1980 terjadi perubahan tiba-tiba, resonansi schumann diukur di atas 11 hertz. Laporan terbaru mengungkapkan bahwa angka ini akan terus meningkat lagi.

Perubahan resonansi Schumann ini sangat berdampat terhadap percepatan waktu. Dengan demikian, waktu 24 jam terasa seperti 12 ajam atau kurang.

Meskipun ilmu pengetahuan dapat mengukur kecepatan resonansi schumann, tetapi para ahli tidak bisa menjelaskan faktor apa yang menyebabkan getaran ini terus meningkat dan naik.

Oleh: Alfian Mushafi Abdullah

Sumber: islami.co

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *