Sudah Tak Dibiayai Kuliah & 80 Persen Gaji Dikasih ke Ortu, Anak ini Masih Disebut Durhaka

Sebuah utas dari akun @XXNZR__ sedang ramai dibahas oleh warganet. Ia mengisahkan seorang temannya usai berseteru dengan orang tuanya perihal uang. Utasnya sudah dibagikan sebanyak 10 ribu kali dan disukai oleh 31 ribu pengguna Twitter.


Saat itu, teman pencuit yang berusia 28 tahun datang ke tongkrongan dengan luka lebam. Sudah tiga kali orangtua dari temannya meminta uang untuk renovasi rumah. Namun, orangtuanya tidak mau mengerti kalau ia tak punya uang lagi.

Akhirnya teman pencuit hanya bisa menerima dan sesekali mengelak pukulan dari ayahnya. Di tengah perkelahian tersebut, orang tua temannya juga tak segan menyebut anaknya durhaka karena tidak bisa membantu memberikan uang renovasi tersebut. Padahal, 4/5 dari gaji anaknya sudah diberikan kepada ayah dan ibunya.

Dengan terisak-isak temannya juga bercerita bahwa orang tuanya tidak lagi membiayainya setelah lulus SMA. Ia membayar kuliah dengan jerih payahnya sendiri.

Saat masih satu tempat kerja dengan pencuit, temannya juga pernah mengajukan pinjaman ke kantor dengan alasan orang tua yang memaksa minta uang untuk pulang kampung. Setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata ia sempat tidak mampu membayar kamar kos dan menginap di basecamp selama hampir seminggu.

Usai bercerita, salah satu rekan lain di tongkrongan memberikan nasihat bahwa temannya ini salah karena dianggap tidak ikhlas memberikan pada orang tua. Menurut pencuit, terlihat dari akun Instagramnya bahwa rekan pemberi nasihat ini memang hidup layak dengan biaya orang tuanya. Teman yang habis dipukuli berakhir dengan menyalahkan dirinya sendiri karena merasa tidak bisa menyediakan apa yang dibutuhkan orang tuanya.

Warganet pun turut memberikan komentar terhadap kisah ini.

Generasi Sandwich, Pahlawan untuk Keluarga?

Saat ini banyak generasi milenial yang menjalankan peran ganda: bekerja membiayai diri, sambil saat yang sama membantu kebutuhan orangtua. Peran mereka bertambah menjadi tiga jika punya adik atau sudah memiliki anak.

Terjepit di antara dua generasi ini yang membuat mereka yang mengalaminya dinamai sandwich generation.

Generasi di atas generasi sandwich adalah orangtua dan mertua. Sedangkan generasi di bawah generasi sandwich adalah anak, adik, atau keponakan.

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *