31. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau Saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
Jadi, sebagai wanita apa yang harus kita lakukan?
Wahai Saudariku! Allah telah menurunkan ayat-ayat-Nya dengan jelas, supaya dengan melaksanakan tuntutan-tuntutan syariat engkau terpelihara dan terucikan dari kotoran-kotoran jahiliyah. Para penyeru kebebasan berusaha keras untuk mengembalikan kaum wanita ke abad jahiliyah dengan bersembunyi dibalik cover peradaban modernisasi dan kebebasan. Berhati-hatilah!
Wahai Saudariku!, janganlah engkau tertipu dengan semboyan kebebasan yang sebenarnya hanya menjajakan wanita sebagai barang dagangan yang ditawarkan kepada siapa yang menghendakinya. Jagalah dirimu, perlihara harga dirimu. Jadilah umpama mutiara yang mampu menjaga kemurnian diri ketika para perempuan lain berlomba mengejar pamor demi kesenangan sesaat. Allah SWT telah mengingatkan, “Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta” (al-Qur’an Surat al-An’am: 116)
Wahai Saudariku! Engkau Janganlah mengikuti faham feminisme yang berusaha mengotak-atik akal manusia dengan mengatakan bahwa wanita wanita muslimah tidak mempunyai kebebasan karena:
1. Aurat wanita lebih susah di jaga dibanding laki-laki
2. Wanita perlu meminta izin suaminya jika keluar rumah tapi tidak sebaliknya
3. Wanita persaksiannya hanya setengah laki-laki
4. Wanita menerima warisan yang kurang dari laki-laki
5. Wanita harus menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak
6. Talak terletak di tangan suami dan bukan di tangan istri
7. Wanita kurang beribadah karena haid dan nifas yang tidak dialami laki-laki
Makanya mereka selalu berpromosi untuk kemerdekaan wanita. Padahal sebenarnya mereka sendirilah yang tidak memahami bahwa syariat lslam dipenuhi dengan hikmah dan pengajaran. Wanita muslimah menerima warisan kurang dari laki-laki tapi harta itu menjadi milik pribadinya karena dia tidak berkewajiban memberi nafkah pada suaminya, sedangkan laki-laki menerima warisan lebih banyak tapi harus menafkahi istri dan anak-anaknya. Wanita harus bersusah-payah mengandung dan melahirkan anak tapi setiap saat dia didoakan oleh seluruh makhluk Allah SWT di muka bumi jika melahirkan, dan posisinya sebagai ibu tiga kali lebih tinggi dari seorang ayah, bahkan surga terletak di bawah telapak kakinya.
Wahai Saudariku! Ingatlah Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat Yusuf ayat 28, bahwa tipu daya wanita itu adalah besar, sedangkan dalam surat an-Nisa’ ayat 76 Allah SWT menerangkan bahwa tipu daya setan adalah lemah. Apakah engkau rela menjadi makhluk yang lebih berbahaya dibanding setan? Na’uzubillah minzalik!
Marilah kita introspeksi diri dalam menghadapi kehidupan semu yang hanya sebentar ini. Luruskan lagi niat dan tujuan kita agar bisa menjadi wanita shalehah, perhiasan dunia. Wallahu a’lam.
* Penulis adalah Mahasiswi S2 Tafsir Univ. Al-Azhar Cairo