Khususnya, pemimpin militer yang dipilih sendiri oleh Wu menguasai sebagian besar semenanjung Korea.
5. Genghis Khan (1206-1227)
Ayah Khan diracun sampai mati ketika Khan berusia 9 tahun, sehingga dia menghabiskan waktu sebagai budak selama masa remajanya.
Namun, kemudian ia tumbuh sebagai pemimpin untuk menyatukan suku-suku Mongol dan melanjutkan untuk menaklukkan sebagian besar Asia Tengah dan China.
Kepemimpinannya dicirikan memiliki gaya brutal, dan sejarawan telah menunjukkan bahwa dia membantai warga sipil secara massal.
Salah satu contoh yang paling menonjol adalah ketika dia membantai bangsawan Kerajaan Khwarezm, menghancurkan kelas penguasa, dengan pekerja tidak terampil diambil untuk digunakan sebagai perisai manusia.
6. Tomas de Torquemada (1483-1498)
Torquemada ditunjuk sebagai Penyelidik Agung selama Inkuisisi Spanyol.
Dia mendirikan pengadilan di beberapa kota, mengumpulkan 28 pasal untuk memandu inkuisitor lain, dan mengizinkan penyiksaan untuk mendapatkan pengakuan.
Dia dilaporkan mendorong Raja Ferdinand dan Ratu Isabella untuk memberi orang-orang Yahudi Spanyol pilihan antara pengasingan atau pembaptisan, menyebabkan banyak orang Yahudi meninggalkan negara itu.
Sejarawan memperkirakan bahwa Torquemada bertanggung jawab atas sekitar 2.000 orang yang terbakar di tiang pancang.
Menariknya, beberapa sumber mengatakan Torquemada sendiri berasal dari keluarga mualaf Yahudi.
7. Timur Lenk (1370-1405)
Timur atau dipanggil Tamerlane, memimpin kampanye militer melalui sebagian besar Asia Barat, termasuk Iran modern, Irak, Turki, dan Suriah, dan ia mendirikan Kekaisaran Timurid.
Di Afghanistan saat ini, Timur memerintahkan pembangunan menara yang terbuat dari manusia hidup, masing-masing ditumpuk, dan disemen bersama dengan batu bata dan mortir.
Dia juga pernah memerintahkan pembantaian untuk menghukum pemberontak, dan dia memiliki 70.000 kepala yang dibangun menjadi menara.
8. Vlad III, Pangeran Wallachia (1448-1476)
Vlad III alias Vlad Dr?culea atau Vlad the Impaler menjadi penguasa kerajaan Wallachia, yang kemudian membuat wilayahnya itu berantakan karena banyak bangsawan yang berseteru.
Menurut cerita, Vlad mengundang saingannya semua ke pesta, di mana dia menikam dan menusuk mereka semua. Menusuk adalah metode penyiksaan favoritnya.
Meskipun sulit untuk menentukan apakah cerita ini dibumbui, ini menjadi ciri aturan Vlad. Dia mencoba membawa stabilitas dan ketertiban ke Wallachia melalui metode yang sangat kejam.
9. Czar Ivan IV (1533-1547)
Ivan IV memulai pemerintahannya dengan mereorganisasi pemerintahan pusat dan membatasi kekuasaan bangsawan secara turun-temurun, termasuk pangeran dan bangsawan.
Setelah kematian istri pertamanya, Ivan memulai “terornya” dengan melenyapkan keluarga bangsawan papan atas.
Dia juga memukuli menantu perempuannya yang sedang hamil dan membunuh putranya karena marah.
Dia mendapat julukan “Ivan Grozny” alias “Ivan the Formidable”, yang salah diterjemahkan menjadi “Terrible”.
10. Ratu Mary I (1553-1558)
Ratu Mary disebut juga dengan nama Bloody Mary. Ia satu-satunya anak Raja Henry VIII dan Catherine dari Aragon yang terkenal kejam.
Mary I menjadi ratu Inggris pada 1553. Segera setelah berkuasa, ia memberlakukan kembali agama Katolik di seluruh negerinya, yang oleh penguasa sebelumnya memperjuangkan Protestan sebagai agama utama.
Dia menikah dengan Philip II dari Spanyol seorang Katolik.
Selama beberapa tahun berikutnya, ratusan Protestan yang menentangnya dibakar hidup-hidup olehnya di tiang pancang. Oleh karena itu, dia mendapat julukan “Bloody Mary.”
Artikel asli : kompas.com