Seorang muslim hendaknya memperbanyak amal saleh sebagai bekal terbaik baginya ketika maut menjemput. Allah dan Rasul-Nya mengingatkan agar manusia berbuat kebajikan, menyempurnakan amalannya agar kelak di hari Kiamat ia mendapat tempat mulia.
Dalam Surah Al-Kahfi ayat 110, Allah berfirman:
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabb-nya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Rabb-nya.”
KH Ahmad Busyairi Nafis dalam khutbah Jumat di Masjid Nurul Hidayah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, menyampaikan tiga amalan yang dapat menghapus dosa dan meninggikan derajat. Beliau menukil salah satu hadits yang diriwayat Imam Muslim.
Rasulullah SAW bersabda: “Tidakkah kau ingin aku beri tahu hal yang bisa gugurkan dosa dan tinggikan derajat kalian di sisi Allah Ta’ala?” Sahabat berkata: “Iya Rasulullah”. Kemudian Nabi SAWberkata: 3 perkara yang pertama sempurnakan wudhu’ dalam kondisi susah”. Saat cuaca ekstrem dingin atau panas sekali tapi dengan ilmu terus jaga wudhu’. Sempurnakan wudhu’ adalah amalan yang dapat menghapus dosa dan tinggikan kedudukan.
Kedua, perbanyak langkah ke rumah Allah (masjid dan mushalla). Dan yang ketiga menunggu salat setelah selesai laksanakan salat sebelumnya, contohnya menunggu waktu salat Isya selesai salat Maghrib. 3 perkara ini bisa menghapus dosa dan meninggikan derajat kita.
