Belum hilang memori indahnya Ramadhan 1441 H, kini umat Islam akan kembali kedatangan tamu istimewa tersebut. Hari ini kita telah masuki hari ke-12 bulan Rajab 1442 Hijriyah bertepatan Rabu, 24 Februari 2021. Dengan demikian, 48 hari lagi bulan suci Ramadhan akan menyapa umat Islam. Sudahkan kita siap menyambutnya?
Menurut perhitungan kalender Hijriyah, awal Ramadhan 1442 Hijriyah akan jatuh pada Hari Selasa 13 April 2021. Namun, kepastiannya masih menunggu Rukyatul Hilal dari Kementerian Agama.
Abu Bakar Al-Warroq Al-Balkhi rahimahullah berkata: “Bulan Rajab adalah bulan untuk menanam. Sya’ban adalah bulan menyirami tanaman, dan Ramadhan adalah bulan panen tanaman tersebut”.
Beliau juga mengatakan: “Perumpamaan bulan Rajab adalah seperti angin, perumpamaan bulan Sya’ban seperti awan. Sedangkan perumpamaan bulan Ramadhan adalah seperti hujan”. (Lathaiful Ma’arif Hal 121)
Seperti diketahui, Rajab merupakan bulan yang diagungkan Allah bersama tiga bulan lainnya Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram. Para ulama menyifati Rajab sebagai bulan bertobat dan memperbanyak istighfar. Dalam satu Hadis Nabi صلى الله عليه وسلم, beliau bersabda: “Sesungguhnya Rajab adalah Bulannya Allah, Sya’ban adalah bulanku dan Ramadhan adalah bulan umatku.”
Jika dianalogikan, Rajab bulan Istighfar; Sya’ban bulan memperbanyak bersholawat; Ramadhan menghidupkan Al-Qur’an.
Rajab merupakan pintu gerbang menuju bukan suci Ramadhan. Para salafussaleh terdahulu, setiap menjelang Ramadhan mereka melakukan persiapan yang luar biasa. Syekh Al-Fauzan pernah ditanya: “Bagaimana keadaan salafussaleh menyambut bulan yang agung ini?
Beliau berkata: “Keadaan salaf di bulan Ramadhan, sebagaimana hal itu telah tercatat dalam kitab-kitab yang diriwayatkan dengan sanad yang terpercaya. Para salaf senantiasa memohon kepada Allah agar menyampaikan/mengantarkan mereka sehingga bisa menjumpai Ramadhan, yaitu sebelum masuknya bulan itu.”
Mereka meminta kepada Allah agar dipertemukan dengan bulan Ramadhan. Hal ini mengingat besarnya keutamaan dan kebaikan yang terdapat dalam bulan sabar tersebut. Sebagian ulama salaf mengatakan:
كَانُوا يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يُبَلِّغَهُمْ شَهْرَ رَمَضَانَ ثُمَّ يَدْعُوْنَ اللهَ سِتَّةَ أَشْهُرٍ أَنْ يَتَقَبَّلَهُ مِنْهُمْ
“Mereka (para sahabat) berdoa kepada Allah selama 6 bulan agar mereka dapat menjumpai bulan Ramadlan.” (dalam Lathaaiful Ma’arif hal. 232)
Berikut Persiapan Menyambut Bulan Ramadhan
1. Memperbanyak Berdoa
Selain bertobat kepada Allah dan memohon pengampunan dari dosa-dosa di bulan haram, umat Islam selayaknya memperbanyak doa dan istighfar menejelang Ramadhan. Diriwayatkan dari Sayyidina Anas bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم ketika memasuki bulan Rajab berdoa:
“Ya Allah berilah kami keberkahan di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikan kami pada bulan Ramadan”.
Dari Yahya bin Abi Katsir, seorang ulama tabiin bahwa beliau mengatakan, di antara doa sebagian sahabat menjelang Ramadhan:
“Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 264)
2. Bersemangat dan Memperbanyak Istighfar
Salah satu kebiasaan para sahabat dan ulama salaf ketika menyambut bulan suci Ramadhan adalah mereka memperbanyak istighfar dan bersemangat dalam menyambut bulan Ramadhan. Salah satu lafaz istighfar yang masyhur adalah:
“Ya Allah, ampunilah dosaku, sayangi aku dan terimalah tobatku”
Umat Islam diperintahkan agar menyiapkan bekal sebelum datangnya Ramadhan, salah satunya memperbanyak amal saleh dan meninggalkan maksiat. Ini sebagaimana firman-Nya:
وَلَوْ أَرَادُوا الْخُرُوجَ لأعَدُّوا لَهُ عُدَّةً وَلَكِنْ كَرِهَ اللَّهُ انْبِعَاثَهُمْ فَثَبَّطَهُمْ وَقِيلَ اقْعُدُوا مَعَ الْقَاعِدِينَ
“Dan jika mereka mau berangkat, tentulah mereka menyiapkan persiapan untuk keberangkatan itu, tetapi Allah tidak menyukai keberangkatan mereka, maka Allah melemahkan keinginan mereka. Dan dikatakan kepada mereka: “Tinggallah kamu bersama orang-orang yang tinggal itu.” (At Taubah: 46)
Jangan lupa perbaharui tobat agar Ramadhan nanti tidak berlalu begitu saja. Setiap keturunan Adam itu banyak melakukan dosa dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang bertaubat. Semoga Allah menyampaikan kita kepada bulan suci Ramadhan.
Wallahu A’lam
Artikel asli : sindonews.com