5 Hal yang Dapat Merusak Pahala Puasa, Diantaranya Bohong, Gibah, hingga Adu Domba

  • Share

Ketiga, mengadu domba atau menciptakan perselisihan atau pertikaian dua pihak yang awalnya sepaham atau rukun. Mengadu domba ini adalah kelanjutan gibah dan fitnah di atas. Tindakan ini dalam tataran iseng atau sekadar kebiasaan saja sudah mengurangi pahala, apalagi jika tujuannya mencari keuntungan atau memanfaatkan situasi.

Keempat, memandang dengan syahwat. Puasa digunakan untuk mengontol hawa nafsu. Oleh karenanya, akan disayangkan jika seseorang dalam situasi berpuasa, terus-menerus memandang sesuatu yang bisa membangkitkan hasrat.

Lebih jauh, Syekh Muhammad bin Sulaiman al-Kurdi dalam Hamisyi Al-Hawasyil Al-Madaniyyah (Syarah Bafadhal) memberikan rambu-rambu hal yang makruh dilakukan ketika berpuasa, yaitu terlalu asyik pada sesuatu yang sifatnya duniawi. Ketika syahwat timbul, maka bisa saja membatalkan pahala puasa.

“Disunahkan bagi orang yang berpuasa meninggalkan syahwat yang (meskipun) diperbolehkan dan tidak membatalkan puasa seperti terlalu asyik mendengar, melihat, menyentuh, seperti mencium bunga, menyentuh dan memandanginya. Sesungguhnya keasyikan yang demikian ini tidak sesuai dengan hikmah puasa. Oleh karena itulah hukumnya menjadi makruh. Begitu pula hal serupa.”

Kelima atau terakhir yakni sumpah palsu. Ini meliputi ucapan atau keterangan saksi yang isinya tidak benar atau tidak sesuai fakta. Sumpah palsu ini berbahaya karena menguntungkan sebuah pihak dan merugikan pihak lain.

Selain itu sumpah palsu akan berujung pada menangnya kezaliman dan tertutupnya kebenaran.

Lima perbuatan yang disebutkan di atas sudah semestinya dihindari demi menjaga ibadah puasa pada bulan Ramadan.

Sumber : tirto.id

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *