7 Nama Prajurit Iblis dan Tugasnya dalam Islam. Nama iblis dan tugasnya ada begitu banyak, bahkan sebelum manusia diciptakan. Bahkan keturunannya kini masih senantiasa berusaha menyesatkan manusia. Lantas para iblis tersebut memiliki keturunan dan prajurit yang terstruktur rapi.
Iblis disebut juga setan, makhluk paling dikenal sebagai personifikasi kejahatan dan musuh bebuyutan bagi orang baik. Gambar dan cerita iblis telah berkembang selama sekian abad.
Bahkan iblis telah disebut dengan banyak nama di berbagai budaya, seperti Beelzebub, Lucifer, Satan dan Mephistopheles. Yang paling umum dijumpai deskripsi fisik berupa tanduk dan kaki berkuku.
Makhluk jahat satu ini dan pasukan iblisnya terus menimbulkan ketakutan pada orang-orang di semua lapisan. Sebagai antitesis dari segala hal baik.
Sebagian besar agama dan budaya menjelaskan tentang iblis. Mereka berkeliaran di bumi untuk mendatangkan malapetaka, dengan menyesatkan manusia.
Iblis pertama kali muncul dalam kisah nabi pertama. Ia meyakinkan Hawa dan Adam untuk memakan buah terlarang di surga. Setelah jatuh cinta pada cara licik iblis, keduanya pun diusir ke bumi.
Simak selengkapnya mengenai nama pasukan iblis dan tugasnya, seperti dihimpun dari NU Online, Kamis (30/9).
Kisah Iblis dalam Alquran
Secara tegas dan terang-terangan bahwa Allah berfirman dalam Alquran, iblis adalah musuh yang nyata bagi manusia:
أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَا بَنِي آدَمَ أَنْ لَا تَعْبُدُوا الشَّيْطانَ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
“Bukankah aku telah memerintahkan kepadamu Hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu” (QS Yasin: 60).
Hingga saat ini, iblis begitu membenci anak cucu Adam karena dendam kesumat. Lantaran iri hati dan kesombongannya kala itu.
Padahal sebelumnya, iblis termasuk makhluk ciptaan Allah SWT yang tekun beribadah, bahkan melampaui para malaikat.
Namun dengan tegasnya menolak perintah Allah untuk sujud di hadapan Adam. Yang di saat yang bersamaan, para malaikat dengan kerendahan hati melaksanakan perintah tersebut.
“Dan sungguh, Kami telah menciptakan kamu, kemudian membentuk (tubuh)mu, kemudian Kami berfirman kepada para malaikat, “Bersujudlah kamu kepada Adam,” maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Ia (Iblis) tidak termasuk mereka yang bersujud.
(Allah) berfirman, “Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud (kepada Adam) ketika Aku menyuruhmu?” (Iblis) menjawab, “Aku lebih baik daripada dia. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.”
(Allah) berfirman, “Maka turunlah kamu darinya (surga); karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya. Keluarlah! Sesungguhnya kamu termasuk makhluk yang hina.”
(Iblis) menjawab, “Berilah aku penangguhan waktu, sampai hari mereka dibangkitkan.”
(Allah) berfirman, “Benar, kamu termasuk yang diberi penangguhan waktu.” (QS. Al-A’râf/7 ayat 11-15)
Alasan Kebencian Iblis pada Keturunan Adam
Iblis merasa lebih mulia dari Adam, karena ia diciptakan dari api sedangkan lawannya hanya dari tanah. Karena arogansinya tersebut, iblis pun dilaknat.
“(Ingatlah) ketika Kami berkata kepada malaikat, ‘Sujudlah kalian kepada Adam,’ maka mereka bersujud kecuali Iblis. Ia enggan dan takabur. Ia termasuk golongan orang-orang yang ingkar.” (QS. Al-Baqarah ayat 34).
Mulai saat itu juga ia secara terang-terangan menyatakan permusuhan pada keturunan Adam.
Melansir dari kitab Mafâtîh al-Ghaib karya Syekh Al-Fakhr al-Razi, menurut sebagian ulama, kebencian Iblis kepada anak cucu atau keturunan Adam itu jauh lebih besar dari pada kepada Nabi Adam sendiri.
Hal ini mempertimbangan bahwa iblis diciptakan dari api, keturunan Adam dari air, sementara Adam sendiri dari tanah liat.
Diduga karena sisi kontradiksi api dengan air lebih besar, dari pada dengan tanah. Iblis menjadi musuh besar bagi manusia hingga kiamat. (Syekh Al-Fakhr al-Razi, Mafâtîh al-Ghaib, [Beirut: Dar al-Fikr], juz 13, hal. 98).
Ancaman Iblis Terhadap Keturunan Adam
Iblis mengancam manusia dengan tujuh ancaman, empat di antaranya tertuang dalam Alquran surat al-Nisa’ berikut:
وَلَأُضِلَّنَّهُمْ وَلَأُمَنِّيَنَّهُمْ وَلَآمُرَنَّهُمْ فَلَيُبَتِّكُنَّ آذانَ الْأَنْعامِ وَلَآمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللهِ وَمَنْ يَتَّخِذِ الشَّيْطانَ وَلِيًّا مِنْ دُونِ اللهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْراناً مُبِيناً
Artinya: “Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya. Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata” (QS al-Nisâ’: 119).
Tiga ancaman iblis lainnya disampaikan dalam penggalan surat Alquran berikut:
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ * ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ
Artinya: “Iblis menjawab: Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka, dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (QS Al-A’raf: 16-17).
Response (1)