MELAKSANAKAN sholat tarawih merupakan salah satu ibadah sunnah selama bulan Ramadhan. Pahalanya berlipatganda bila dikerjakan. Sholat tarawih sendiri hukumnya adalah sunnah muakad. Artinya sangat dianjurkan, karena terdapat berbagai pahala serta keutamaan di dalamnya.
Lalu sejak kapan sholat tarawih ditunaikan umat Muslim? Menjawab pertanyaan tersebut, Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH M Cholil Nafis mengatakan bahwa sholat tarawih sudah ada sejak zaman Nabi, dilanjutkan dengan para sahabat hingga sekarang.
“Sholat tarawih sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad. Nabi yang memulai diadakannya sholat tarawih,” katanya saat dihubungi Okezone, Kamis (23/4/2020).
Kala itu Nabi Muhamamad memulai sholat tarawih, tiga sampai empat malam selama bulan Ramadhan bersama para sahabat di masjid. Kemudian di malam-malam berikutnya, dilakukan di rumah (Nabi) karena khawatir jika terus menerus dilaksanakan tarawih di masjid, maka Allah akan mewajibkan ibadah sholat tarawih mengingat jumlah umat muslim yang ikut sholat berjamaah semakin banyak.
Istri Rasulullah, Aisyah Ummil Mu’minin ra berkata: sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam pada suatu malam sholat di masjid, lalu banyak orang sholat mengikuti beliau, beliau sholat dan pengikut bertambah ramai (banyak) pada hari ketiga dan keempat orang-orang banyak berkumpul menunggu beliau Nabi, tetapi Nabi tidak keluar (tidak datang) ke masjid lagi.
Ketika pagi-pagi, Nabi bersabda: “sesungguhnya aku lihat apa yang kalian perbuat tadi malam. Tapi aku tidak datang ke masjid karena aku takut sekali kalau sholat ini diwajibkan pada kalian”. Siti ‘Aisyah berkata: “hal itu terjadi pada bulan Ramadan”. (HR. Bukhari dan Muslim).
“Nabi khawatir kalau terus menerus sholat tarawih di masjid nanti diwajibkan oleh Allah sholat tarawih di masjid kepada umatnya. Dan nanti umatnya akan keberatan, atau kesulitan kalau tarawih di masjid diwajibkan,” ucapnya.
Sumber : okezone.com