Ada sejumlah riwayat yang mengisahkan tentang wafatnya Nabi Musa ‘alaihissalam (AS).
Salah satu riwayat menyebutkan bahwa wafatnya Nabi Musa saat bersama dengan sahabatnya, Yusya bin Nun. Kisah panjang tersebut sebagaimana dikisahkan Ibn Al-Atsir dalam kitabnya Al-Kamil fi At-Tarikh.
Namun, ada satu kejadian yang menggelitik detik meninggalnya Sang Nabi yang dikenal dengan julukan Kalimullah tersebut. Dalam sebuah hadits dari Rasulullah SAW disebutkan bahwa Nabi Musa pernah didatangi malaikat maut hingga San Nabi memukulnya. Nabi Musa sempat melakukan perlawanan, hingga akahirnya dia memilih untuk diwafatkan.
Dalam riwayat Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah Rasulullah SAW bersabda:
أُرسِلَ ملكُ الموتِ إلى موسى عليه السلام، فلما جاءهُ صَكَّهُ، فرجعَ إلى ربهِ، فقال: أرسَلْتني إلى عبدٍ لا يُريدُ الموتَ، فردَّ اللهُ عليه عيْنَهُ، وقال: ارجع، فقُلْ له يضعُ يدَهُ علَى متْنِ ثورٍ، فلهُ بكلِّ ما غطَّت بهِ يدُهُ بكلِّ شعرةٍ سنةٌ. قال: أيْ ربِّ، ثم ماذا؟ قال: ثم الموتُ. قال: فالآن
“Malaikat maut diutus (oleh Allah) kepada Musa, maka ketika ia tiba dihadapannya, Musa langsung memukulnya hingga dia mencongkel matanya, lalu ia kembali kepada Tuhannya Allah seraya berkata: ‘Engkau telah mengutusku kepada seorang hamba yang tidak menginginkan (disegerakan) kematiannya’. Maka Allah mengembalikan matanya dan berfirman: ‘Kembalilah dan katakan padanya agar ia meletakkan tangannya di atas punggung sapi, maka pada setiap bulu yang ia sentuh dengan tangnnya akan ditangguhkan satu tahun dari umurnya’, maka Musa berkata: ‘Wahai Tuhanku kemudian apa lagi setelah itu?’ Allah berfirman: ‘Kemudian akan datang kematian’. Musa berkata: ‘Kalau begitu sekarang saja’.” Disebutkan bahwa malaikat maut merenggut nyawa nabi Musa ketika berusia 120 tahun.
Artikel asli : republika.co.id