Doa Allahul Kafi Robbunal Kafi sering kita dengar di speaker musholla. Mulai dari pengajian ibu-ibu, puji-pujian setelah adzan, hingga acara yang bersifat seremonial, seperti peringatan hari besar Islam dan lain-lain.
Berikut lirik lengkap Allahul Kafi Robbunal Kafi
الله الكافى ربنا الكافى
قصدنا الكافى وجدنا الكافى
لكل كافى كفانا الكافى ونعم الكافى
الحمد لله
Allahu kafi rabbunal kafi
qasadnal kafi wajadnal kafi
likulli kafi kaffanal kafi wa ni’mal kafi
alhamdulillah.
Artinya: Allah yang mencukupi, Tuhan kita yang mencukupi Tujuan kita Allah yang mencukupi, Yang kita temukan Allah yang mencukupi Terhadap segala sesuatunya Allah yang mencukupi, yang memenuhi kebutuhan kita hanyalah Allah Allah lah sebaik-baik Dzat yang mencukupi, Alhamdulillah.
Namun ternyata syair tersebut bukan hanya sekedar lagu, melainkan potongan dari Hizib Autad Syeikh Abdul Qadir al Jailani. Hizib ini pernah dibagikan oleh K.H Mustafa Bisri atau Gus Mus melalui Instagramnya.
Hizb Autad sendiri merupakan sebuah aurad (bacaan wirid) yang digubah oleh seorang tokoh besar, bahkan disebut sebagai wali kutb, Syekh Abdul Qadir al-Jailani.
Hizib serupa dengan al-thaaifah atau al-jamaah, yakni karena hizib berisi kumpulan sejumlah wirid atau dzikir. Hizib juga mempunyai makna serupa dengan al-silaah, yang berarti sesuatu yang dirutinkan atau didawamkan pada momen-momen tertentu, layaknya alat yang rutin digunakan dalam kesempatan tertentu atau ketika membela diri. Hizib juga mempunyai makna an-naubah, sebagai istilah orang Arab ketika menyebut sumber air yang hanya muncul di kala waktu tertentu. Layaknya an-naubah, hizib juga kadang dibaca dalam waktu-waktu tertentu saja.
Penjelasan di atas dinukil dari Syamsuddin Al-Fasi dalam kitab Syarh Hizb al-Imam an-Nawawi, dan lebih lanjut dapat dibaca di artikel berikut: Pernah Dengar Istilah Hizib? Apa Artinya?
Dalam unggahannya tersebut, menurut Gus Mus, hizb Allahul kafi rabbunal kafi ini bisa digunakan untuk membentengi diri dari wabah. Hizb ini bisa dibaca secara istiqamah setiap hari setelah shalat. Walaupun demikian kita tetap harus melaksanakan protokol kesehatan yang ditetapkan.
Artikel asli : islami.co
Response (1)