KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau lebih dikenal dengan sebutan Gus Baha, sejak kecil sudah mendapat ilmu dan hafalan Al Quran dari ayahnya, KH. Nur Salim Al-Hafidz.
Maka tidak heran apabila Gus Baha menjadi ahli tafsir Alquran. Sehingga sangat diidolakan anak-anak muda atau yang biasa disebut kaum milenial.
Gus Baha merupakan putra dari seorang ulama pakar Al-Qur’an dan juga pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an LP3IA yang bernama KH Nursalim al-Hafizh dari Narukan, Kragan, Rembang, Jawa Tengah ini pernah didatangi Malaikat Izrail (Pencabut Nyawa).
Kisah nyata dari Gus Baha tentang Malaikat Izrail (Pencabut Nyawa) lewat rumahnya.
Simak penjelasan Gus Baha sampai selesai, agar kita dapat menambah ilmu dan memperkuat iman kita.
“Ini ada Lek Lukman, saksinya, waktu itu sekitar t jam 11, malam Jumat. Saya itu apa benar wali apa ulama. Pokoknya gak terlalu awam banget. Intinya itu gak awam banget, gak mungkin maqom saya seperti Ruhin atau Mustofa, gak mungkin ha..haa..,,” kelakar Gus Baha.
Menurut penjelasan santri kesayangan KH Maimoen Zubair ini, waktu, ia selesai wudlu.
“Ini cerita gurauan, tapi guraauannya orang sufi tapi nyata,” jelas Gus Baha kelahiran 15 Maret 1970 di Sarang, Rembang, Jawa Tengah ini.
“Yang jelas saya tidak terlalu awam..ini cerita guyon lho, tapi ini nyata… kalau wiridan, saya ini kan gak kuat? ya belajar itu, bakat saya, memang di belajar itu. Kalau pas belajar ya seperti biasanya, hanya pakai kaos, sarungan, kemudian wudlu,” paparnya.
Tidak seberapa lama kata Gus Baha, setelah kiai muda itu batal itu, ia merasakan krehadiran malaikat israil (malaikat pencabut nyawa).
“Saya kan paham.. Biasanya istri saya kalu tidur itu akkhir, ini kok awal? anak istri sudah tidur semua. di ndalem (rumah) saya tidak ditemanai siapa-siapa. hanya saya, istri dan anak. meskipun saya kiai saya tidak punya santri ndalem (khodam/santri putri yang membantu rumah tangga),” jelasnya.
“Dalam benak saya (batin saya) . Ya Allah, masak saya mati sekarang? kayaknya kok tidak…haa haaa haa,” kelakae Gus Baha.
Menurut Gus baha, kehadiran malaikat Izrail (malaikat pencabut nyawa yang hadir malam itu membuat ia kaget, dan menimbulkan tanda tanya.
“Ya karena ini gak ada sebab sakit. akhirnya saya putuskan untuk wudlu lagi. Biar saya tungguin saja. kalau sampai subuh saya gak mati, berarti gak jadi? haaa.haaaa,” ujar Gus Baha.
“Saya juga terjaga seperti biasa. ya gak istighfar atau bagaimana. ya PD (percaya diri) saja. saya itu kalau istighfar gak teralalu sering. Ya PD saja. ini candaan saya lo,..kalian gak usah ikut-ikut. Bercanda kan cerita faktanya, apa adanya, dan gak saya buat-buat,” paparnya.
Tidak berbeda dengan hari-hari biasnya. Aktivitas Gus Baha habis shalat subuh , biasa rutin Membaca Al Quran, namun tidak lama. Llau diteruskan , menyimak santri, kemudian tidur.