Proyek besar Dajjal dimulai dengan menguasai tatanan dunia dan menampilkan dirinya di tengah manusia. Kemunculan Dajjal sejak dulu sudah ditunggu-tunggu kaum Yahudi. Al-Masih palsu ini akan mendirikan negara Yahudi dan menjadikan umat Yahudi kembali berjaya.
Ketika dunia berubah, kejahatan telah mengalahkan kebaikan. Saatnya sudah dekat, mereka menyiapkan kedatangannya. Tatanan dunia baru sudah berdiri. Semua yang dilakukan mereka adalah persiapan untuk membangun kerajaan Dajjal.
Sejak zaman penyiksaan terhadap para Nabi yang diutus Allah, berbagai pembunuhan terhadap para pemimpin, penggalian di sekitar Masjid Al-Aqsa, peristiwa 9/11, hingga perang di Timur Tengah saat ini, dan lain-lainnya. Mereka melakukan semua ini untuk Tuan mereka Dajjal si Anti-Kristus.
Semua telah siap pada posisinya masing-masing untuk menyerahkan dunia ke dalam genggamannya. Bagi para pengikutnya, kebebasan akan dibuka selebar-lebarnya, yang berarti kemaksiatan berada di mana. Nilai-nilai kebenaran dijungkir-balikkan, nilai keindahan tidak lagi berada pada tempatnya. Yang tersisa hanyalah kebodohan, manusian lupa kepada Penciptanya. Fitnah demi fitnah bertebaran di mana-mana.
Namun, ada sebuah hal yang tidak mereka pertimbangkan dan tidak dapat mereka kendalikan. Imam Muhammad Al-Mahdi akan muncul sebagai sang Juru Selamat.
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: “Dunia tidak akan binasa (hancur) sampai seorang manusia di antara orang-orang Arab muncul, yang memiliki nama seperti namaku.” (Hadis sahih At-Tirmidzi)
“Umatku akan memperoleh pertolongan yang melimpah yang tidak pernah diperoleh sebelumnya.” (Sunan Ibnu Majah)
Dia bukanlah seorang Nabi yang diutus Allah dengan kitab sucinya. Dia bukan juga seorang Rasul yang Jibril datang membawakan wahyu kepadanya. Dia adalah seorang hamba saleh, umat Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم yang memiliki pertalian keluarga kepadanya.
Dialah yang akan menegakkan ajaran kebenaran yang pernah diperjuangkan oleh Nabi Suci Muhammad صلى الله عليه وسلم. Dia terlahir sebagai seorang Imam. Imam yang akan menjadi Khalifah di muka bumi. Dialah Muhammad Al-Mahdi.
Tokoh yang ditunggu-tunggu ini akan mempersatukan umat Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم yang terpecah, yang berserakan, dan ditipu-daya. Tokoh pemersatu yang datang dengan membawa syariat Allah dan Sunah Nabi ini akan mengumpulkan bala tentaranya untuk menantang kedatangan Dajjal si Anti-Kristus.
Dengan pertempurannya, Al-Mahdi akan menyiapkan dunia bagi kembalinya Mesiah sejati, Nabi lsa ‘alaihissalam. Dia akan memenuhi bumi dengan kedamaian dan keadilan sebab bumi telah diliputi oleh tirani dan ketidakadilan. (Sahih at-Tirmidzi dan Sunan Abu Dawud)
Meskipun sepanjang waktu keberadaannya dunia telah teramat terbebani, dan hanya ada satu hari yang tertinggal (sebelum hari pengadilan), namun Allah akan memperpanjang hari itu untuk menampung kerajaan yang dipimpin oleh seorang Ahlul Bait, yang memiliki nama yang sama dengan nama Rasulullah صلى الله عليه وسلم.
Sejak zaman kuno, telah ada dua kekuatan politik berpengaruh yang telah membentuk peristiwa-peristiwa dunia. Contohnya Mesir Kuno dan kekuatan penguasa yang berawal dari Inggris. Kekuatan itu berada di balik perang besar dan bencana yang terjadi di dunia. New World Order (tatanan dunia baru) didirikan dari Yerusalem dan diimplememasikan untuk tahta Yerusalem. Oleh Karenanya, Imam Al-Mahdi akan mengakhiri tatanan itu di Yerusalem. Dan saat ini, kita telah melihat apa yang dilakukan oleh Israel.
Al-Aqsa memanggil, jeritan mereka setiap kali memecahkan layar televisi kita. Mereka yang tidak mau tunduk dan menyerah kepada Israel, telah memanggil. Mereka yang tertindas terus memanggil kita. Artinya, dunia ini membutuhkan kedatangan Al-Mahdi.
Sayyid Hassan Nasrullah, seorang tokoh Hizbullah pernah mengatakan, kalian adalah generasi yang akan menyaksikan kemenangan akhir dan menentukan bagi umat kita, yang akan mengubah wajah wilayah itu selamanya serta pendirian projek yang sesungguhnya, projek yang menjadi milik kita semua.
Ingatkah ketika kami mengatakan bahwa semua ini mengerucut ke “garis darah”? Kami tunjukkan garis darah yang memulai pertempuran kemarin, dan garis darah yang akan memenangkan pertempuran esok hari. Darah Nabi Ibrahim mengalir kepada kedua putranya, Ishak ‘alaihissalam dan Ismail ‘alaihissalam. Dari Ishak terlahir Yakub, Yusuf, Musa, Harun, Daud, Sulaiman, dan Nabi Isa sebagai Sang Mesiah. Dari Ismail terlahir Nabi Agung Muhammad Rasulullah.
Ingatkah Anda ketika kami mengatakan bahwa semua ini mengerucut ke “garis darah”? Kami telah menunjukkan kepada Anda garis darah yang melayani setan. Sekarang akan kami tunjukkan garis darah yang memulai pertempuran kemarin, dan garis darah yang akan memenangkan pertempuran esok hari. Darah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam mengalir kepada kedua putranya, Ishak dan Ismail . Dari Ishak terlahir Yakub, Yusuf, Musa, Harun, Daud, Sulaiman, dan Nabi Isa sebagai Sang Mesiah sejati. Dari Ismail terlahir Nabi Agung Muhammad Rasulullah صلى الله عليه وسلم.
Apa yang menjadikan Imam Mahdi begitu istimewa? Imam Mahdi begitu istimewa karena ayahnya berasal dari garis darah Muhammad Rasulullah dan Nabi Ismail. Ibunya berasal dari garis darah Nabi Isa dan Nabi Ishak. Dalam darahnya menyatu garis darah paling murni untuk menyatukan kita semua melawan Dajjal si Anti-Kristus. Siapkah kita menyambut kedatangannya?
Kematian Dajjal di Tangan Nabi Isa
Di akhir zaman, sebelum Nabi Isa ‘alaihissalam diturunkan ke bumi, Allah lebih dulu menghadirkan seorang pemimpin dari keturunan Rasulullah yang akan memimpin dunia dengan keadilan. Beliau adalah Imam Al-Mahdi.
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: ” Al-Mahdi berasal dari umatku, berkening lebar, berhidung panjang dan mancung. Ia akan memenuhi bumi ini dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana keadaan bumi sebelum itu dipenuhi oleh kezaliman dan kesemena-menaan, dan ia berumur tujuh tahun.” (HR Abu Dawud, Al-Hakim dari Abi Sa’id Al Khudri, Hadis Hasan)
Di akhir zaman kemenangan akan menjadi milik mereka yang mengikuti Imam Mahdi dan bergabung dengan Mesiah sejati yaitu Nabi Isa ‘alaihissalam. Kemenangan demi kemenangan akan diraih Imam Mahdi dan pasukannya sehingga membuat murka Dajjal. Dajjal pun keluar dari persembunyiannya dan berusaha membunuh Imam Mahdi serta pengikutnya.
Maka Allah menurunkan Nabi Isa dari langit. Turunnya Nabi Isa ke bumi memiliki misi menyelamatkan manusia dari fitnah Dajjal dan membersihkan segala penyimpangan agama. Beliau dan Imam Mahdi akan memberantas semua musuh-musuh Allah dan membunuh Dajjal.
Imam Mahdi dan Nabi Isa bersama-sama memerangi Dajjal dan pengikutnya, hingga Dajjal mati di tangan Nabi Isa di “Pintu Lud” Palestina. Demikianlah akhir kematian Dajjal sebagaimana diterangkan dalam riwayat Hadis. Semoga Allah senantiasa melimpahkan pertolongannya-Nya kepada umat Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم.
Wallahu A’lam
Artikel asli : sindonews.com