Siapa yang tidak ingin menemani Nabi Muhammad SAW di surga? Tentu saja setiap Muslim menginginkannya. Untuk mencapainya diperlukan usaha agar tidak sekadar menjadi keinginan belaka.
Usaha tersebut yaitu dengan melakukan perbuatan yang sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW. Di antaranya, mencintai dan mentaati perintah Allah SWT, banyak mendirikan sholat, berakhlak yang baik, mendidik anak perempuan dan para perempuan dengan baik, dan menyantuni anak yatim piatu.
Harapan menemani Nabi Muhammad di surga ini dimiliki oleh sahabat Nabi bernama Rabiah bin Kaab Al Aslami. Ketika orang lain ingin mencapai dan berjuang mendapatkan sesuatu dalam hidupnya sampai mengorbankan semua yang dimilikinya, Rabiah memilih berharap menemani Rasulullah SAW di surga.
Pasangan pengantin Thomas Rudyanto (kiri) bersama Dian Larasati (kanan) menggunakan sarung tangan, masker, dan pelindung wajah saat melaksanakan prosesi akad nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) Ciracas, Jakarta.
Pasangan pengantin Thomas Rudyanto (kiri) bersama Dian Larasati (kanan) menggunakan sarung tangan, masker, dan pelindung wajah saat melaksanakan prosesi akad nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) Ciracas, Jakarta.
Rabiah bin Kaab Al Aslami adalah salah seorang sahabat yang bernasib malang. Dia tidak memiliki rumah untuk ditinggali, atau istilahnya pada zaman itu ialah ahlu suffah. Dalam hadits Bukhari, Abu Hurairah berkata, “Ahlu suffah adalah tamu-tamu Islam di mana mereka tidak memiliki keluarga, harta dan saudara.”
Hakim Ayyad dalam sebuah riwayat menjelaskan, “Suffah mengacu pada atap di belakang masjid Nabi Muhammad SAW yang biasa menjadi tempat di mana orang miskin berteduh, yang kemudian dikaitkan dengan orang-orang yang berada di sana.”
Ibnu Hajar juga menjelaskan, Suffah adalah tempat teduh di belakang Masjid Nabawi yang diperuntukkan bagi orang-orang asing yang tidak memiliki tempat tinggal dan keluarga.
Ibnu Qayyim mengajak umat Muslim untuk melihat bagaimana Rabiah mengabdikan dirinya untuk Nabi Muhammad agar bisa menemaninya di surga. Dia membawakan air wudhu untuk Rasulullah SAW dan berbagai hal lain yang dibutuhkan.
Rabiah kemudian menyampaikan apa yang menjadi keinginannya, yaitu terbebas dari api neraka dan menjadi pendamping Nabi Muhammad di surga. Kisah tersebut tercatat dalam hadits yang diriwayatkan Muslim.
عن ربيعة بن كعب الأسلمي رضي الله عنه: (كنت أبيتُ مع رسول الله صلى الله عليه وسلم فأتيتُه بوَضوئِه وحاجته: فقال لي: سلْ، فقلتُ: أسألُك مرافقتَك في الجنة، قال صلى الله عليه وسلم: أو غير ذلك؟ قلت: هو ذاك، قال: فأعنِّي على نفسِك بكثرة السجود)
Suatu saat, Rabiah bermalam di rumah Rasulullah SAW, lalu menghampiri beliau dengan membawa air wudhu. Kemudian Nabi SAW berkata, “Mintalah sesuatu.”
Lalu Rabiah menjawab, “Aku ingin menemanimu di Surga.” Rasulullah bertanya lagi, “Ada permintaan selain itu?” Rabiah mengatakan lagi, “Itu yang aku minta.” Nabi Muhammad SAW kemudian bersabda, “Bantulah aku mewujudkan keinginanmu dengan memperbanyak sujud (sholat).”
Artikel asli : republika.co.id