Setiap manusia memiliki kesalahan masa lalu, untuk menghapus dosanya dianjurkan untuk bertaubat. Namun hanya yang bersungguh-sungguh taubat yang akan mendapatkan ampunan Allah SWT.
Orang yang bertaubat harus memiliki niat yang kuat untuk memohon ampunan dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan maksiat yang menyebabkan dosa. Ketika menguatkan hati untuk bertaubat, sebaiknya sudah benar-benar mengetahui apa yang boleh dikerjakan dan menghindari apa yang dilarang.
Dengan demikian, taubat seseorang dapat disebut taubatan nasuha sehingga ia bisa istiqomah dalam taubatnya. Dalam Al-Quran surat At-Taubah ayat 104, menegaskan bahwa Allah SWT maha menerima taubat.
أَلَمْ يَعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ هُوَ يَقْبَلُ ٱلتَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِۦ وَيَأْخُذُ ٱلصَّدَقَٰتِ وَأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيمُ
Arab-Latin: A lam ya’lamū annallāha huwa yaqbalut-taubata ‘an ‘ibādihī wa ya`khużuṣ-ṣadaqāti wa annallāha huwat-tawwābur-raḥīm
Artinya: Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat dan bahwasanya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang?
Tanda Taubat Diterima
Taubat menjadi cara yang bisa dilakukan ketika seseorang berbuat kesalahan. Taubat bisa dilakukan dengan cara berjanji pada diri sendiri untuk tidak mengulang kesalahan, menjauhi segala larangan dan memohon ampun kepada Allah SWT.
Taubat yang dilakukan dengan sungguh-sungguh akan membuat seseorang lebih berhati-hati dalam bersikap. Selain itu, dengan taubat juga akan lebih meningkatkan ketaqwaan sekaligus merasa takut pada azab Allah SWT.
Dikutip dari buku 17 Jalan Menggapai Mahkota Sufi oleh Muhammad Sholikhin ada beberapa tanda bagi orang yang taubatnya diterima Allah SWT. Disebutkan al-Jailani dalam Sirr al-Asrar, ada 4 tanda diterimanya taubat:
1. Terputusnya hubungan dengan para pelaku kejahatan dan terjalinnya hubungan yang erat dengan orang-orang soleh.
2. Terhindari dari segala dosa serta adanya kesungguhan untuk menaati Allah SWT.
3. Senantiasa ingat bahwa kehidupan akhirat lebih baik dan abadi dibanding kehidupan dunia.
4. Mengisi waktu hanya untuk menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya.
Setiap taubat pasti diterima dan setiap kesalahan pasti akan diampuni, sebagaimana janji Allah SWT dalam surat Asy-Syura ayat 25:
وَهُوَ ٱلَّذِى يَقْبَلُ ٱلتَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِۦ وَيَعْفُوا۟ عَنِ ٱلسَّيِّـَٔاتِ وَيَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ
Arab-Latin: Wa huwallażī yaqbalut-taubata ‘an ‘ibādihī wa ya’fụ ‘anis-sayyi`āti wa ya’lamu mā taf’alụn
Artinya: Dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Orang yang telah bertaubat secara sungguh-sungguh pastinya akan berusaha kuat untuk menjauhi setiap larangan Allah SWT. Inilah salah satu cara Allah SWT melindungi orang-orang yang bertaubat.
Dianjurkan Segera Bertaubat saat Berbuat Kesalahan
Tidak ada manusia yang sempurna, semua pasti memiliki masa lalu dan kesalahan yang meliputinya. Namun ketika menyadari telah berbuat kesalahan, sebaiknya menyegerakan diri untuk bertaubat.
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah SAW bersabda:
“Wahai sekalian manusia, bertaubatlah kalian kepada Allah SWT dan mintalah ampun kepada-Nya, karena sesungguhnya aku bertaubat kepada Allah dan minta ampun kepada-Nya setiap hari sebanyak seratus kali.”
Taubat harus dilakukan dengan segera, tidak boleh ditunda, baik itu meliputi dosa kecil maupun dosa besar. Dosa yang dilakukan secara terus menerus akan memberikan efek buruk di dunia maupun di akhirat.
Selama masih ada kesempatan hidup dan selama belum kiamat, maka taubat akan diterima Allah SWT. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa taubat sebelum matahari terbit dari barat, maka Allah akan menerima taubatnya.”
Artikel asli : detik.com