Selain dibaca, yuk pahami artinya
Surat Yasin mengandung 6 pesan penting bagi umat Islam. Satu diantaranya adalah mengingatkan agar kita tak menjadi orang yang lalai dalam beribadah kepada Allah SWT.
Surat Yasin menjadi salah satu surat yang mungkin pernah dan bahkan sering kita baca. Pasalnya bagi yang mengadakan tahlilan untuk memperingati kematian keluarganya, pasti sudah akrab dengan membaca surat Yasin.
Namun, pernahkah kamu mencoba memahami dan menelaah artinya. Dalam surat Yasin tersebut, sesungguhnya banyak pesan yang terkandung di dalamnya.
Di antaranya adalah ajakan kepada seluruh umat manusia untuk melihat dan merenungkan dua mukjizat Allah SWT yang tempatkan di alam semesta ini.
Dua mukjizat tersebut ialah Al Quran yang mewakili kata-kata yang diucapkan Allah SWT dan alam semesta yang mewakili tanda-tanda kekuatan dan kekuasaan Allah SWT.
Menurut artikel yang ditulis Dr. Mohannad Hakeem dan dipublikasikan laman About Islam, surat Yasin menjelaskan tentang dua mukjizat itu dalam enam bagian berbeda. Penjabarannya adalah sebagai berikut:
Pertama, peringatan bagi orang yang lalai (Ayat: 1-6)
Surat Yasin dimulai dengan diskusi tentang wahyu Al Quran dan juga tujuannya. Orang Arab tidak terbiasa dengan konsep Rasul dan Al Quran yang telah dinyatakan dengan jelas dalam surat Yasin.
“Agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.“ (QS. Yasin: 6).
Oleh sebab itu, Al Quran adalah peringatan dan pengingat bagi yang lalai. Ghaflah adalah salah satu penyakit hati yang bisa menghambat seseorang untuk mendapatkan petunjuk yang benar.
“Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.” (QS Yasin: 9).
Kedua, perintah untuk merenungkan sejarah (Ayat: 13-30)
Pada bagian selanjutnya menyebutkan kisah tentang sebuah kelompok yang menerima tiga utusan dan satu pendukung. Ini adalah kejadian yang menarik dari berbagai aspek.
Hal ini adalah salah satu dari sedikit kelompok atau kaum yang memiliki tiga pembawa pesan pada waktu yang sama.
Tidak hanya itu, nama utusan tidak disebutkan dan pidato mereka tidak disorot. Sebaliknya, yang digarisbawahi adalah aktivitas dan ucapan dari ketiga utusan tersebut.
“(yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga utusan itu berkata: “Sesungguhnya kami adalah orang-orang di utus kepadamu.” (QS Yasin: 14).
“Dan datanglah dari ujung kota, seorang laki-laki dengan bergegas-gegas ia berkata: Hai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu.” (QS Yasin: 20).