Salah satu tokoh sufi dari kalangan muslimah adalah Rabiah Al-Adawiyah. Sufi yang juga dikenal dengan nama Rabi’ah Basri ini merupakan sosok wanita suci. Dia tidak pernah menikah sepanjang hidupnya karena memilih kesucian dan kecintaannya hanya kepada Allah semata.
Rabiah juga dikenal sebagai seorang sufi wanita yang zuhud. Wanita salehah ini tidak tertarik kepada kehidupan duniawi, sehingga ia mengabdikan hidupnya hanya untuk beribadah kepada Allah SWT.
Dikisahkan, Rabiah Al-Adawiyah yang sangat Mencintai Allah SWT dan Rasulullah SAW, menggali kubur untuk dirinya sendiri sebelum wafat. Kemudian dia memperindah kubur itu dengan membacakan Alquran setiap hari di dalamnya, hingga mencapai 7000 kali khatam Alquran.
Kisah Rabiah yang mengkhatamkan Alquran ribuan kali ini pun menjadi inspirasi bagi Al Habib Ahmad bin Muhammad Al Muhdhar Shahib Al Quwairah Hadramaut.
Sebelum wafat, di masa hidupnya, wali Allah ini juga menggali kuburannya sendiri seperti yang dilakukan Rabiah. Setiap hari, beliau turun dengan tangga ke dalam lubang kuburnya. Lalu beliau tadarrus Alquran didalam lubang kuburnya itu.
Suatu ketika, anak-anaknya berkata: “Wahai abah, jujur saja, terkadang apabila ada tamu datang kami malu saat mereka menanyakan dimana abah kalian? Kami bilang di dalam kubur. Kami malu berkata demikian. Kenapa abah lakukan ini?”
Abahnya pun menjawab: “Abah malu dengan Sayyidah Rabiah Al Adawiyah yang setiap hari membaca Alquran hingga tatkala wafat dia telah khatam di dalam lubang kuburnya sebanyak 7000 kali,”
“Dia seorang wanita, sedangkan abah laki-laki dan abah belum membaca seorang laki-laki yang melakukan hal ini. Maka abah ingin berlomba-lomba dalam hal yang semacam ini. Abah tidak mau kalah dengan sorang wanita,” sahutnya.
Akhirnya settelah selesai 7000 kali khatam membaca Alquran di dalam kuburnya, beliau berkata kepada anak-anaknya: “Alhamdulillaah sudah selesai 7000 kali khatam,”.
Anaknya menjawab: “Kalau begitu sudah selesai abah,”.
Beliau mengatakan: “Belum, masa kita laki-laki harus sama dengan perempuan? Padahal perempuan ada udzurnya atau bulannya. Kita laki-laki paling tidak lebihkan sedikit sampai 8000 kali khataman Alquran,”.
Dan akhirnya Al Habib Ahmad bin Muhammad Al-Muhdhor pun berhasil mengkhatamkan Alquran sebanyak 8000 kali di dalam kubur yang beliau gali sendiri.
Demikianlah keadaan orang-orang saleh yang senantiasa berlomba-lomba membangun dan memperindah rumah masa depan mereka (kuburan).
Bagaimana dengan kita saat ini? apakah kita masih saja berlomba-lomba membangun dan memperindah rumah yang akan ditinggalkan?
Bukan berarti tidak boleh kita membangun rumah di dunia. Namun yang harus kita lakukan adalah memikirkan kehidupan kita di dunia dengan memperbaikinya. Hal itu adalah modal untuk kehidupan masa depan kita di akhirat.
Semoga kita semua dapat mencontoh orang-orang saleh yang terus mengumpulkan amal kebaikan. Karena kelak di akhirat, semua amal kita akan ditimbang dan dimintai pertanggungjawabannya. (bangkitmedia)
Wallahu’alam Bishawab