Allah SWT memerintahkan umatnya untuk segera menyegerakan berbuka puasa bila mendengar suara azan Magrib. Bahkan, kenikmatan berbuka ini sangat besar hingga disebutkan dalam hadis qudsi yang diriwayatkan Abu Hurairah. Rasulullah Saw berkata, “Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kegembiraan, yaitu kegembiraan ketika dia berbuka dan kegembiraan ketika berjumpa dengan Rabb-nya” (H.R. Muslim).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَيَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
Artinya: Senantiasa manusia di dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka. (Hadits Riwayat Bukhari 4/173 dan Muslim 1093)
Kemudian dalam sebuah hadits Qudsi, dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
قَالَ اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ: أَحَبَّ عِبَادِى إِلَىَّ أَعْجَلُهُمْ فِطْرَا.
Artinya: Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Hamba yang paling Aku cintai adalah yang paling cepat berbuka (HR. At-Tirmidzi)
Doa Berbuka Puasa
Saat berbuka puasa inilah, ada beberapa doa yang lazim diucapkan. Seperti dikutip dari tulisan “Salahkah berdoa dengan Allahumma laka shumtu?” karya Syukron Ma’mun al-bhogori, banyak broadcast mengenai bacaan berbuka puasa yang mengklaim paling benar.
1. Doa pertama
اللَّهُمَّ لَك صُمْت وَبِك آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ ، ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتْ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إنْ شَاءَ اللَّهُ .
Bacaan latinnya: Allahumma laka shumtu wa ‘alaa rizqika afthartu fataqabbal minni, innaka antas samii’ul ‘aliim
Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/30051-derajat-hadits-doa-berbuka-puasa-allahumma-laka-shumtu.html
Artinya: “Ya Allah, karena-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman dan dengan rizki-Mu aku berbuka. Telah hilang rasa penatku dan basahlah tenggorokanku dan tetaplah pahala dicurahkan atasku, Insya Allah”.
Pembacaan do’a seperti ini, dengan variasi tambahan dan pengurangan, merupakan warisan turun-temurun dari para ulama waratsatul anbiya.
Mereka yang menganjurkan membaca do’a ini adalah para ahli hadis dan fuqaha dari berbagai mazhab.
2. Doa kedua
Ada lagi riwayat Abdullah bin ‘Umar perihal doa yang umum dibaca. Doa ini dikabarkan berasal dari sahabat Mabi Muhammad, Abdullah bin ‘Umar yang juga diriwayatkan Abu Dawud sebagai berikut.
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
Bacaan latinnya: Dzahabaz zhama’u wabtallatil ‘urûqu wa tsabatal ajru, insyâ Allah
Artinya: “Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah (HR. Abu Dawud).
Penuturan ini berdasarkan hadis dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma. Beliau mengatakan:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذَا أَفْطَرَ قَالَ: «ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ… »
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, apabila beliau berbuka, beliau membaca: “Dzahaba-zh Zama’u, Wabtalati-l ‘Uruuqu…” (HR. Abu Daud 2357). Hadis ini dinilai hasan oleh Al-Albani).
Doa ketiga merupakan gabungan dari kedua doa di atas.
Ini doanya: اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلى رِزْقِكَ أفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمأُ وابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأجْرُ إِنْ شاءَ اللَّهُ تَعالى
Bacaan latinnya: Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika afthartu dzahaba-dh-dhama’u wabtalatil ‘urûqu wa tsabatal ajru insyâ-allâh ta‘âlâ
Artinya,“Ya Allah, untuk-Mulah aku berpuasa, atas rezekimulah aku berbuka. Telah sirna rasa dahaga, urat-urat telah basah, dan (semoga) pahala telah ditetapkan, insyaaallah.”