Tentang hadits ini Imam Nawawi menjelaskan bahwa api yang dimaksud telah muncul pada tahun 654 H. Ibnu Katsir mengutip Abu Syamah mengatakan api tersebut muncul begitu besar dari sebelah Timur Madinah. Api tersebut terus membara selama satu bulan. Dengan api tersebut seorang pengendara unta bisa terus berjalan pada malam hari dari Madinah hingga desa Tayma’ yang jaraknya sekitar 420 mil sebelah utara Madinah.
Api tersebut menyembur dari suatu lembah yang panjangnya sekitar 4 farsakh dan lebar 4 mil. Batu meleleh bagaikan timah dan akhirnya menjadi seperti batubara.
Selain itu ada banyak tanda-tanda kiamat lainnya yang dijelskan Al Quran dan hadits seperti munculnya Dajjal pembohong yang mengaku sebagai nabi, baik pada saat rasul masih hidup maupun setelah wafat. Dalam catatan sejarah orang-orang yang pernah mengaku sebagai nabi seperti Musailamah al kazzab yang hidup pada masa nabi, kemudian ada juga Al Aswad al ansi dari Yaman, Sajah binti Al Harits at Taglibyah, Tulaihah binti Khuwailid al Asadi, Mukhtar bin Abi Ubaid as Saqafi, Haris bin Said al Kazzab. Selain itu dalam beberapa redaksi hadits dijelaskan kiamat juga ditandai dengan hilangnya ilmu agama dan maraknya kebodohan serta pembunuhan dan kemaksiatan.
Artikel asli : republika.co.id