Kiai Thobary menjelaskan lebih lanjut bahwa setiap wabah yang diturunkan Allah SWT ke muka bumi sudah menjadi tradisi zaman. Waktu berakhirnya pun telah ditentukan oleh Sang Penciptanya.
“Oleh karenanya, kita harus ikhlas, ridha dan sabar menerimanya sambil berikhtiar. Ikhtiar dilakukan dengan berbagai cara untuk menangkalnya baik secara lahir maupun batin,” tulis sang kiai.
Pimpinan Majelis Shalawat Syadziliyah Nusantara ini menyebutkan beberapa bentuk ikhtiar yang bisa dilakoni bersama dengan pendekatan diri kepada Allah (taqarrub ila Allah). Caranya, yakni memperbanyak membaca istighfar, tahlil (لا الٓه الا الله محمد رسول الله), shalawat Nabi dan dzikir lainnya, kemudian tawakkal kepada-Nya.
Ketua Divisi Kajian Lembaga Dakwah PBNU ini juga mengajak bangsa Indonesia senantiasa berpikir positif dalam menghadapi virus Corona. Misalnya, mau mempraktikkan pola hidup sehat yang benar dari sisi ilmu kesehatan maupun ikhtiar batin dengan ilmu ruhani.
“Kita harus mengembalikan urusan ini kepada Allah serta meningkatkan ketaatan dengan bermodalkan empat hal,” kata Kiai Thobary.
Hal pertama, mempelajari dan mengetahui sifat-sifat-Nya (العلم بالله). Kedua, takut kepada Allah (الخوف من الله). Ketiga, penuh harap dan optimis kepada-Nya (الرجاء فی الله). Keempat, selalu merasa bahwa segala tindak-tanduk kita selalu berada di dalam pengawasan-Nya (المراقبة لله).
Sumber : okezone.com
Response (1)