Percakapan bermula dengan membahas persamaan antara agama yang dianutnya sebagai nasrani dan Islam. Namun, Jim justru menemukan perbedaan kisah dari Nabi Isa SAW dalam Islam, yang dalam agama nasrani dianggap Yesus. Rekan muslim dari Jim itu menuturkan bahwa sebenarnya Yesus adalah seorang Nabi dan itu tertulis di dalam Al-Quran berulang kali.
“Surah dalam Quran yang disebut Maryam, ini tentang itu tentang Perawan Mary (dalam Kristen) dan dikatakan bahwa dia adalah wanita paling saleh di bumi ini. Semua hal bagiku tidak berpikir ada hubungan sama sekali antara Islam dan Kristen,” jelasnya lagi.
Lalu percakapan keduanya nyaris menjadi sebuah perdebatan namun Jim terdiam ketika rekan Muslimnya itu menceritakan lebih banyak tentang Alkitab yang jarang ia baca. Diskusi mengulik Alkitab dan Al-Quran ini pun memantik minat Jim untuk kembali membaca kedua kitab suci dua agama itu.
Dalam Alkitab, Jim membaca adanya perjanjian lama dan baru yang dibacanya dengan hikmat. Ia lantas membaca Al-Quran dan merasakan bahwa tiap ayatnya lebih masuk akal baginya. Jim lalu memutuskan untuk memeluk Islam.
“Kesimpulan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT dan hanya ada satu Tuhan. Jadi menurut definisi yang membuat saya seorang Muslim dan dari Anda tahu sejak saat itu saya meyakini Islam dan saya membaca syahadat,” kenangnya.
Usai membaca syahadat, Jim mulai mempraktikkan ibadah dalam Islam dan pada dasarnya berarti mengikuti lima rukun yaitu sholat, zakat dan haji. Ia pun melakukan haji pada tahun 2000 silam. Jim mengaku bahwa pada dasarnya hati kecil menuntunnya menjadi muslim usai membaca Injil dan Taurat dengan membaca sejarah para Nabi yang diterangkan lebih dalam di Al-Quran.
“Pernyataan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah SWT dan Muhammad SAW adalah utusan-Nya, jadi sebagian besar perjalanan saya menuju Islam adalah melalui membaca Alkitab dan mencari tahu apa yang ada di sana dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik banyak cerita dalam Alkitab,” jelasnya.
Artikel asli : viva.co.id