“Memang benar, wahai Tuhan!” Jawab orang itu. Lalu Allah kembali mengatakan, “Apakah ketika dunia engkau percaya bahwa engkau akan menemui-Ku?” “Tidak! Jawab orang itu. “Kini, Aku biarkan engkau tanpa Rahmat-Ku sebagaimana engkau telah melupakan-Ku ketika engkau hidup di dunia! Firman Allah kepada orang itu.
Kemudian, kata Rasulullah, Allah menemui seorang kafir lain, lalu bertanya kepadanya. “Wahai fulan! Tidakah ketika dunia, aku telah memuliakanmu dan memberimu jodoh, menundukkan kuda dan unta untukmu, juga telah Aku berikan kesempatan untuk menjadi pemimpin dan hidup dalam kesenangan?
“Memang benar, Wahai Tuhanku! Jawab orang itu. Apakah ketika di dunia engkau percaya bahwa engkau akan bertemu denganku?” Tanya Allah selanjutnya. “Tidak!” Jawab orang itu. Kini kubiarkan engkau tanpa rahmat-Ku sebagaimana engkau telah melupakanku ketika engkau hidup di dunia.” Firman Allah kepada orang itu.
Setelah itu, malah menemui seorang munafik dan mengajukan pertanyaan seperti apa yang ditanyakan. Orang munafik itu menjawab. “Wahai Tuhan! Aku dulu di dunia beriman kepada-Mu kepada Kitab-Mu, kepada para Rasul-Mu dan aku juga melaksanakan sholat, puasa, zakat, serta memuji-Mu sebaik mungkin!”
Allah SWT berfirman, “Tetaplah engkau di sini! Kami pasti mendatangkan saksi Kami kemari!” Perintah Allah.
“Siapa yang akan menjadi saksiku?” Gumam orang munafik itu. Lalu Allah kemudian mengunci mulut orang munafik itu kemudian memerintahkan pada paha, daging, dan tulang orang munafik itu. “Bicaralah!” kata Allah. “Maka, paha, daging dan tulang orang munafik itu menuturkan. Perbuatannya sehingga dia tidak bisa berkutik. Itulah orang munafik yang dimurkai Allah! ”
Artikel asli : republika.co.id