Sebagian besar perbuatan maksiat dosanya ditangguhkan Allah SWT kelak di akhirat, kecuali ada satu dosa yang Allah SWT akan hukum pelakunya di dunia, yaitu durhaka kepada orang tua.
Dalam sebuah penjelasannya Lembaga Fatwa Mesir menerangkan bahwa durhaka kepada orang tua akan membuat tercabutnya keberkahan dalam hidup, harta, dan anak-anak. Rasulullah ﷺ bersabda:
من أحب أن ينسأ له فى أجله ويبارك له فى رزقه فليصل رحمه “Barangsiapa yang senang dipanjangkan umurnya dan berkah dalam rezekinya maka sambunglah silaturahim”
Begitu pun ketika Rasulullah ﷺ berbicara tentang dosa-dosa besar, diterangkan bahwa di antara dosa besar itu adalah durhaka kepada orang tua. Sebagaimana hadits sahih dari Abu Bakar radialllahu’anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ قُلْنَا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ وَكَانَ مُتَّكِئًا فَجَلَسَ فَقَالَ أَلَا وَقَوْلُ الزُّورِ وَشَهَادَةُ الزُّورِ أَلَا وَقَوْلُ الزُّورِ وَشَهَادَةُ الزُّورِ فَمَا زَالَ يَقُولُهَا حَتَّى قُلْتُ لَا يَسْكُتُ
“Tidak maukah aku beritahukan kepada kalian sesuatu yang termasuk dari dosa besar? Kami menjawab, “Tentu wahai Rasulullah.”
Beliau bersabda, “Menyekutukan Allah dan mendurhakai kedua orang tua.”, ketika itu beliau tengah bersandar, kemudian duduk lalu melanjutkan sabdanya, “Perkataan dusta dan kesaksian palsu, perkataan dusta dan kesaksian palsu.” Beliau terus saja mengulanginya hingga saya mengira beliau tidak akan berhenti.”
Lembaga Fatwa Mesir menambahkan dalam unggahan di media sosial resminya, bahwa Allah SWT melarang bagi seorang hamba berbuat durhaka kepada orang tua.
Allah SWT menyiapkan siksaan yang amat berat bagi orang-orang yang durhaka kepada orang tua. Siksaan itu diberikan di dunia kemduian juga diberikan di akhirat. Sebagaimana diriwayatkan dari Anas bin Malik radiallahu’anhu. Nabi ﷺ bersabda: