Lha, wong Palestina secara sejarah itu lebih dengan kelompok Kan’an. Masalahnya, apakah bangsa Kan’an sudah ada sebelum bangsa Yahudi, atau bangsa Yahudi datang terlebih dahulu sebelum kelompok Kan’an?
Makanya, sampai kiamat PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) tidak bisa mendamaikan yang di Palestina dan Isreal, karena itu sudah sama-sama keyakinan kitab suci.
Orang Yahudi yang hidup di Irlandia, Inggris dan Amerika itu orang kaya-kaya, tapi lebih senang hidup di bumi suci karena itu keyakinan agama, padahal tidak pernah damai.
Makanya, PBB menawarakan supaya menjadi kota bersama, kota Internasional, mereka (Yahudi) harus menjadi ibu kota mereka. “Apa artinya merdeka tanpa Yerussalem.”
Orang Islam (di Palestina) mempunyai keyakinan Baiqul Maqdis di Yerussalem. “Apa artinya merdeka tanpa Yerussalem.”
Seharusnya selain Yerussalem kalau mau dicaplok-caplok tidak apa-apa, misalnya jalur Gaza. Tapi, yang jadi masalah kan Yerussalem.
Keyakinan orang Islam, Nabi Muhammad pernah sholat sebelum Mi’raj di Yerussalem. Keyakinan orang Yahudi, Yerussalem itu punya kakek-kakek mereka.
Orang Islam dan orang Yahudi itu misanan. Makanya, orang kalau sama misanan (saudara se-kakek/se-nenek) mesti geting (tidak suka) dan tidak cocok. Itu sudah sunnatullah. Paham nggeh?
Berikut ceramah Gus Baha disiarkan akun Kalam-Kajian Islam melalui saluran Youtube 24 Oktober 2020: