Hal ini, menurut Gus Baha, harus menjadikan manusia berfikir dan sadar bahwa Allah lah yang paling kuasa terhadap segala hal di muka bumi. Seluruh manusia di muka bumi ini adalah makhluk yang lemah dan tidak ada manusia yang kuat. Walaupun banyak orang yang bisa menguasai dunia, namun sebenarnya sangat lemah karena ketika tidak makan mereka pasti tidak bisa.
“Makanya ketika ada orang yang mempertuhankan manusia, cara Allah menafikan itu hanya bilang kana ya’kulani tha’am: yang kamu tuhankan itu makan. Kalau nggak makan lemes,” jelasnya saat menjadi pemateri pada Peringatan Isra’ Mi’raj yang diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan RI, Rabu (17/3).
Sementara menghadapi pandemi Covid-19 yang sampai saat ini belum mereda, Gus Baha mengajak semua masyarakat untuk senantiasa meningkatkan keimanan pada Allah SWT dan melakukan tawakkal serta ikhtiar.
“Kalau nuruti takut ya kita takut. Tapi cobalah kita iman lagi. Hasbunallah wa ni’mal wakil. Indonesia pasti akan baik-baik saja dan kita selalu berharap dengan ikhtiar dan doa pada Allah SWT,” pungkasnya.
Artikel asli : nu.or.id