Sementara jika belum mampu menikah, diajarkan untuk menjalankan puasa dalam rangka menahan diri dari hawa nafsu. Inilah yang diberitahukan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam.
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
Artinya: “Wahai para pemuda, barangsiapa yang sudah sanggup menikah, maka menikahlah. Karena itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa itu obat pengekang nafsunya.” (HR Bukhari dan Muslim)
“Fokus kita tidak hanya ke persoalan yang biologis, maka biarkan saja rasa itu berlalu. Fokuslah pada hal-hal yang positif yang harus dilakukan di sekolah maupun di kampus. Janganlah kamu menuruti keinginan tersebut, apalagi sampai fokus ke hal-hal tersebut,” tegas Ustaz Khoirul Anam.
Artikel asli : okezone.com