BANYAK sekali riwayat yang mengisahkan kezuhudan Ali bin Abu Thalib r.a. Sikapnya yang selalu menolak kekayaan dan harta benda sangat menonjol. Buku Sejarah Hidup Imam Ali ra karya H.M.H. Al Hamid Al Husaini mengisahkan salah seorang tokoh pada zamannya, Asy Syi’biy misalnya, sangat terkesan oleh suatu peristiwa yang disaksikannya sendiri di masa kanak-kanak.
Katanya: “Bersama anak-anak lain aku pernah masuk ke sebuah tempat yang sangat luas di Kufah . Di sana aku melihat Ali bin Abu Thalib sedang berdiri di depan dua onggok emas dan perak. Ia memegang sebilah pedang untuk membubarkan orang banyak yang berkerumun di tempat itu. Setelah itu ia kembali menghampiri onggokan emas dan perak untuk menghitungnya. Kemudian memanggil orang-orang supaya mendekat dan kulihat semua emas dan perak habis dibagi-bagikan sampai tak ada lagi sisanya.”
“Waktu aku pulang,” kata Asy Syi’biy seterusnya, “bertanya kepada ayah: ‘Yang kusaksikan hari ini orang yang paling baik ataukah orang yang paling bodoh?’
Sambil keheran-heranan ayah balik bertanya: ‘Siapa dia, anakku?
Kujawab: ‘Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib.’ Kemudian kuceritakan kepada ayah apa yang kusaksikan tadi. Mendengar ceritaku itu ayah terharu dan sambil melinangkan air mata menjawab: ‘Yang kaulihat tadi itu orang yang paling baik, anakku’…”
Riwayat yang membuktikan tentang tidak senangnya Ali bin Abu Thalib r.a. kepada harta kekayaan diceritakan juga oleh Muhammad bin Fudhail, Harun bin Antarah dan Zadan.
Ketika itu Muhammad bin Fudhail bepergian bersama pelayan Ali bin Abu Thalib r.a. yang bernama Qanbar. Di tengah jalan mereka bertemu dengan Ali bin Abu Thalib r.a. Kepada tuannya Qanbar memberitahu bahwa ia mempunyai barang simpanan yang khusus disembunyikan untuknya. Pemberitahuan Qanbar itu menimbulkan tanda-tanya di hatinya. Kemudian ia minta penjelasan.
Tanpa memberi jawaban apapun Qanbar terus mengajak Ali bin Abu Thalib r.a. pergi ke tempat tinggalnya. Setibanya di rumah, Qanbar menghampiri sebuah tempat dan mengambil sebuah kantong. Waktu kantong dibuka dan dikeluarkan ternyata berisi beberapa piala penuh dengan kepingan-kepingan emas dan perak.