Ketiga, perintah merenungkan ciptaan Tuhan (Ayat: 31-44)
Surat Yasin seolah-olah menceritakan kepada pembacanya, jika kamu tidak ingin menghayati sejarah dan belajar darinya, maka setidaknya lihatlah tanda-tanda kekuasaan Allah dari penciptaan-Nya.
Diantara ayat-ayatnya, banyak yang mengisahkan tentang penciptaan langit dan bumi dan juga berbagai misteri tentang alam dan seisinya.
“Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan dari padanya biji-bijian, maka daripadanya mereka makan.” (QS Yasin: 33)
“Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam. Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan.” (QS Yasin: 37)
Keempat, tipe orang keras kepala (Ayat: 45-47)
Bahkan saat orang menolak untuk merenungkan sejarah dan gagal untuk melihat alam semesta di sekitar mereka. Allah SWT tetap mengingatkan hamba-Nya lagi.
Hal ini sebagai peringatan tegas bagi orang-orang yang seringkali menutup mata dengan berbagai tanda-tanda kekuasaan Allah SWT.
“Dan sekali-kali tiada datang kepada mereka suatu tanda dari tanda-tanda kekuasaan Tuhan mereka, melainkan mereka selalu berpaling daripadanya.” (QS Yasin: 46)
Kelima, akibat dari tidak percayanya Hari perhitungan (Ayat: 48-70)
Bagian selanjutnya membawa kita ke masa depan, yakni ke Hari Kebangkitan dan memperingatkan orang-orang kafir tentang takdir mereka di akhirat kelak. Jika mereka bersikeras menolak tanda-tanda jelas Allah dalam Al Quran, dalam sejarah, dan di dunia saat ini yang mereka tinggali.
“Inilah Jahanam yang dahulu kamu diancam (dengannya). Masuklah ke dalamnya pada hari ini disebabkan kamu dahulu mengingkarinya.” (QS Yasin: 63-64). .
Keenam, sikap arogansi terhadap tanda-tanda kebesaran Allah SWT
Bagian pertama, sebagaimana yang dijelaskan tadi, membahas mengenai ketidakpedulian orang-orang kafir. Kemudian di akhir, segmen terakhir berfokus pada penyakit hati lainnya, yakni kesombongan.
Keduanya menyebabkan manusia tidak percaya dan menghalangi dia untuk menemukan kebenaran dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Seperti halnya penciptaan manusia dan juga saat manusia dibangkitkan.
“Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata.” (QS Yasin: 77)
“Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami, dan dia lupa kepada kejadiannya, ia berkata: Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?” (QS Yasin: 78)
“Katakanlah: Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya yang pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk.” (QS Yasin: 79)
Semoga kita termasuk orang-orang yang mengambilkan pelajaran dari ayat-ayat Allah SWT dalam Al Quran. Dan semoga kita senantiasa diberikan petunjuk dalam menjalani kehidupan.
Artikel Asli : wajibbaca.com