Dikisahkan, Rasulullah SAW memiliki seorang sahabat yang jenazahnya menjadi rebutan para malaikat.
Dia adalah Sa’ad bin Muadz, pemimpin Bani Abdul Asyhal yang dikenal sebagai pejuang Islam yang sangat luar biasa.
Sebelum wafat, Sa’ad bun Muadz dikenal sebagai orang yang sangat tegas dalam berbagai hal, termasuk saat harus turut perang dalam Perang Badar.
Dia termasuk salah satu sahabat yang memberi dukungan penuh kepada Rasulullah SAW.
Ketika Perang Uhud yang bergejolak, Sa’ad menjadi tameng Rasulullah SAW dan tegak berdiri di sisi Rasulullah.
Selanjutnya ketika di Khandaq, Sa’ad turut mempertahankan Madinah mati-matian.
Hingga akhirnya ia terluka terkena panah Hibban bin Qais Al-Araqah.
Saat itu, Rasulullah memerintahkan untuk merawat Sa’ad di kemah Rufaidhah agar memudahkan beliau untuk menjenguknya.
Setiap saat Rasulullah SAW selalu menjenguk dan melihat kondisi Sa’ad.
Hingga suatu ketika Rasulullah tak mendapati Sa’ad di perkemahan lantaran telah dibawa pulang kampung oleh kaumnya.
“Saat itu Rasulullah mengejar dengan langkah kaki yang sangat cepat. Hingga membuat sandal para sahabat yang mengikuti Rasulullah pun terputus,” demikian dikisahkan kembali oleh Dr. Khalid Zeed Abdullah Basalamah, Lc., M.A. atau lebih dikenal sebagai Ustadz Khalid Basalamah dalam sebuah tausiah.
Dikisahkan, Rasulullah SAW terburu-buru lantaran khawatir terlambat Sa’ad akan wafat dan jasadnya akan diurus oleh para malaikat.
Sehingga ketika para sahabat bertanya, Rasulullah SAW bersabda “Aku khawatir para malaikat mendahului kita memandikannya sebagaimana mereka memandikan Hamdolak,”.
Saat tiba di kampung halaman Sa’ad, saat itu benar saja Sa’ad telah wafat.
Ketika itu, para sahabat bersama Rasulullah SAW datang.
Kemudian para sahabat pun kembali bertanya kepada Rasulullah karena jenazah Sa’ad terasa begitu ringan, bahkan disebut seperti kapas.
Kemudian Rasulullah SAW bersabda, “Bagaimana tidak ringan jenazahnya. Sedangkan para malaikat dengan jumlah sekian turun dan memikul Sa’ad bersama kalian,”.
Riwayat lain menyebut jika Rasulullah SAW bersabda sembari menunjuk jenazah Sa’ad, “ini adalah hamba saleh di mana arsy bergetar karenanya. Pintu langit dibuka untuk menerima ruhnya. 70 ribu malaikat menghadiri jenazahnya. Mereka tak turun sebelum ini. Kuburnya menghimpit lalu dilapangkan untuknya”.
Kisah tersebut menjadi sebuah pembelajaran tersendiri bagi umat muslim.
Sosok Sa’ad menjadikan contoh tentang keteguhan imannya dalam membela Islam.
Sampai sekarang, kisah luar biasa dari banyak tokoh dan sahabat Rasulullah pun masih terus mengalir sebagai suri tauladan umat.
Sumber : malangtimes.com