Jika Allah Maha Pengasih, Mengapa Kejahatan Ada?

  • Share

Allah Ta’ala berfirman dalam Alquran, yang artinya: “Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Dan (sifat-sifat yang baik itu) tidak akan dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan kecuali kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar,” (QS. Fusshilat: 34-35).

Yang jika dimaknai, kita harus melawan kejahatan dengan kebaikan. Untuk melakukannya, perlu kesabaran yang besar. Bagi orang-orang yang beriman, kebaikan tidaklah merusak mereka, dan kejahatan juga tak membuatnya putus asa. Kesabaran yang dimiliki orang beriman ialah terbagi menjadi dua, yakni kesabaran yang diuji atas moral dan atas suatu peristiwa bencana.

Contoh dari ujian moral adalah uji kesabaran akan penghinaan yang dialami oleh orang beriman atas orang yang sombong. Di sinilah orang beriman akan diuji untuk mengendalikan amarahnya dengan sabar. Kesabaran lainnya ditunjukkan dengan kondisi bencana alam, di mana banyak orang mulai dari anak-anak hingga orang dewasa menderita karenanya.

Saat mendapati orang lain tertimpa musibah, orang-orang beriman senantiasa tak mengutuk Tuhan atas apa yang terjadi, namun mereka menganggapnya sebagai ujian bagi iman mereka, sehingga mereka akan lebih ikhlas dan bahkan ikut turun membantu para korban sebisa yang mereka lakukan.

Lalu, jika mereka sendiri yang menjadi korban, mereka akan senantiasa bersabar dan memohon ampun kepada Allah atas bencana ini, dan memohon perlindungan kepada-Nya.

Dari Shuhaib bin Sinan radhiallahu’anhu dia berkata, Rasulullah Shallallahu ’alaihi Wasallam bersabda:

“Alangkah mengagumkan keadaan orang yang beriman, karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang mukmin; jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya,”.

Dan Allah Ta’ala berfirman dalam Alquran, yang artinya: “Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’,” (QS. Al-Baqarah: 45).

Orang-orang yang beriman senantiasa memiliki keyakinan bahwasanya semua hal dan peristiwa yang terjadi adalah atas kehendak dan kendali Allah. Karenanya, mereka tidak akan pernah kehilangan harapan, karena mereka percaya pada kebaikan dan kemurahan Allah yang abadi.

Sebagaimana disebutkan dalam Surat Al-Baqarah ayat 286 yang artinya:

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir,” (QS. Al-Baqarah: 286).

Dan juga tertulis dalam Surat Al-A’raf ayat 156, yang artinya:

“Dan tetapkanlah untuk kami kebaikan di dunia ini dan di akhirat. Sungguh, kami kembali (bertobat) kepada Engkau. (Allah) berfirman, “Siksa-Ku akan Aku timpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku bagi orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami,” (QS. Al-A’raf: 156).

Percayalah, kemurahan Allah meliputi segalanya, Dia akan cukupkan kebutuhan semua makhluknya bahkan dari cara yang paling tidak terduga.

Artikel Asli : okezone.com

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *