Karena Terlalu Megah dan Banyak Dipuji, Berikut Kisah Sunan Muria Bakar Sendiri Mesjid yang Dia Bangun

  • Share

Di mata masyarakat sekitar, Sunan Muria dikenal sosok yang sangat sederhana dan suka berderma. Tak heran, seluruh masyarakat di sekitar masjid dan makam Sunan Muria selalu mengingat-ingat kalimat ajaran beliau yaitu, pagerono omahmu nggo mangkok yang berarti beri pagar rumahmu dengan bersedekah.

Hal tersebut sejalan dengan ajaran kitab suci Alquran yang menganjurkan umat untuk senang bersedekah supaya selamat dunia akhirat.

“Menganjurkan umat, seneng banyak sedekah sesuai dengan kemampuan jika berlebihan pemborosan. Sabar itu juga ajaran. Tidak materialistis. Sabar kesederhanaan. Ikhlas,” ungkap Mastur yang merupakan keturunan ke-15 Raden Mas Said dan juga pengurus pengurus Yayasan Masjid dan Makam Sunan Muria(YM2SM)kepada merdeka.com, Selasa (16/6).

Mastur mencontohkan bukti kesederhanaan dan keikhlasan Sunan Muria itu bermula membangun masjid di kawasan Pesiget, di bawah kaki Gunung Muria. Tepatnya berada di Kajar sebelum Desa Colo. Namun Sunan Muria merasa kurang nyaman. Sampai saat ini petilasan bekas pembangunan masjid masih bisa dilihat di daerah pesiget tersebut.

Kemudian, Sunan Muria membangun masjid kembali di daerah Bukit Pethoko. Lagi-lagi Sunan Muria merasa tidak betah karena di daerah situ banyak suara anjing liar menggonggong sehingga mengganggu kekhusyuan dalam mendirikan ibadah.

Termasuk di saat Sunan Muria memutuskan mendirikan masjid sekaligus tempat tinggal atau rumah beliau di Bukit Muria. Banyak orang-orang sekitar yang menjadikan kemegahan masjid sebagai bahan pergunjingan.

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *