Lalu dijawab pohon itu bahwa namanya adalah anu dan anu. Jika pohon itu untuk ditanam, maka Sulaiman menanamnya dan jika untuk obat, maka dijadikan untuk obat.
Hingga pada akhirnya tumbuhlah sebuah pohon yang dikenal dengan nama Kharubah, lalu Sulaiman menanyainya, “Siapakah namamu?” Pohon itu menjawab, “Aku adalah Kharubah” Sulaiman bertanya, “Untuk apakah kegunaanmu?” Pohon itu menjawab, “Aku adalah tumbuh-tumbuhan yang ditumbuhkan untuk merusak masjid ini.”
Maka Sulaiman berkata,, “Allah tidak sekal-kali akan merusak masjid ini, sedangkan saya masih hidup. Jadi, engkaulah pertanda sudah dekat masa kematianku dan hancurnya Baitul Maqdis ini.” Lalu Nabi Sulaiman mencabutnya dan menanamnya di salah satu kebun miliknya.
Kemudian ia masuk ke dalam mihrab dan berdiri melakukan sholat sembari bertopang pada tongkatnya, di saat itulah ia meninggal dunia. Para jin tidak ada yang mengetahui kematiannya. Mereka mengira bahwa Sulaiman masih hidup dan mereka takut kepadanya.
Artikel asli : republika.co.id
Response (1)