Ketika Nabi Isa Ingin Menjadi Umat yang Menghidupkan Malam Nisfu Sya’ban

  • Share

Nabi Isa As kemudian bertanya kembali, “sudah berapa lama engkau beribadah kepada Allah Swt dalam batu ini?”

“Aku telah beribadah kepada Allah Swt selama 400 tahun,” terang orang tua tersebut.

“Selama aku berada di dalam batu ini,” sambung orang tua itu, “jika aku lapar dan ingin makan ini itu, maka makanan tersebut selalu ada untukku. Ketika hatiku tergerak mempunyai keinginan, maka tiba-tiba sudah ada di hadapanku. Tetapi itu sekedar ketika aku lapar saja dan berhenti makan sebelum kenyang, supaya laparku hilang.”

Batu ini juga terbilang sangat luas, bahkan luasnya melebihi bumi. Di lihat dari luar memang tampak sebuah batu, namun di dalamnya lebih luas dari bumi. Sungguh ini adalah nikmat yang luar biasa sekaligus anugerah luar biasa dari Allah kepada hamba-Nya,” tambah orang tua tersebut penuh getaran.

Nabi Isa As. kemudian bertanya kepada Allah Swt, “wahai Tuhanku, apakah ada makhluk yang lebih mulia dari orang ini?”

Allah Swt kemudian berfirman, “umat Muhammad Saw yang bertemu dengan bulan Sya’ban, kemudian ia melakukan shalat di malam Nisfu Sya’ban, beribadah kepada-Ku dan baca amalan Nisfu Sya’ban, maka pahalanya lebih besar dari ibadah hamba-Ku ini selama 400 tahun.”

Sejurus kemudian Nabi Isa As berdoa, “mudah-mudahan aku termasuk menjadi golongan umat Muhammad Saw.”

Demikianlah, kemuliaan malam Nishfu Sya’ban yang sekaligus menjadi petanda akan datangnya bulan mulia dan penuh keberkahan lainnya, yaitu bulan Ramadhan. Di malam ini juga, umat Islam dianjurkan untu membaca Surah Yasin tiga kali, serta memperbanyak ibadah dan berdo’a kepada Allah Swt, dengan, salah satunya, melaksanakan shalat malam dan berbagai amalan lainnya. Selain itu, di pagi harinya juga dianjurkan untuk melaksanakan puasa sunnah.

Di sisi lain, Nishfu Sya’ban juga diyakini sebagai malam perdamaian dalam menyambut hadirnya Ramadhan, sehingga ketika memasuki bulan Ramadhan, dosa-dosa yang ada dalam diri manusia sudah diampuni oleh Allah Swt karena menghidupkan malam Nishfu Sya’ban.

Mengingat betapa berharganya momentum malam Nisfu Sya’ban ini, mari kita sama-sama berdoa semoga alam dan kehidupan ini kembali menjadi penuh dengan kedamaian dan ketenangan. Dengan begitu, di bulan suci Ramadhan nanti, kita semua bisa melaksanakan semua ibadah dengan penuh kekhusyu’an dan menjumpai hari kemenangan yaitu Idul Fitri dengan penuh kebahagiaan.

Sumber : islami.co

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *