Kisah Cheng, Masuk Islam usai Lihat Malaikat Angkat Masjid saat Tsunami Aceh

  • Share
Kisah Cheng, Masuk Islam usai Lihat Malaikat Angkat Masjid saat Tsunami Aceh

“Tiba-tiba saya melihat sesuatu yang sangat aneh. Ada pria jangkung mengenakan pakaian putih. Mereka membuat gerakan seperti polisi mengarahkan lalu lintas. Mereka berdiri di berbagai tempat di depan Masjid Agung dan air mengikuti arahan mereka,” ungkapnya.

Cheng kemudian mengatakan bahwa ada lebih banyak pria berpakaian putih yang muncul. Pria-pria itu mengangkat masjid tepat di atas tanah dan air menyembur di bawahnya.

Nah, setelah tsunami berakhir, Cheng mengaku tidak bisa melupakan hal yang ia lihat hingga ia kemudian disarankan untuk bertemu imam Masjid Agung dan menceritakan apa yang terjadi padanya.

Di sana, sang Imam menjelaskan pada Cheng apa yang dirinya lihat itu adalah malaikat yang mengikuti perintah Allah agar masjid tidak hancur oleh tsunami.

Mendengar hal tersebut, Cheng pun memutuskan untuk pergi meninggalkan sang Imam tanpa menjawab pertanyaannya.

Namun, hal itu justru membuatnya kebingungan dan meninggalkan banyak pertanyaan di kepalanya.

“Bagaimana saya, seorang Tionghoa, bisa menjadi Muslim? Sebagai orang Tionghoa, kami memiliki tradisi, ritual, dan kepercayaan kami sendiri.” kata Cheng.

Putuskan mualaf

Meski mengambil keputusan yang sulit, Cheng akhirnya mantap memutuskan untuk menjadi seorang mualaf dan mengganti namanya menjadi Muhammad Cheng.

Sebelum memutuskan untuk menjadi seorang mualaf pada tahun 2005, Cheng berdiam diri selama berhari-hari dan menutup tokonya.

Ia juga terus-menerus melihat adegan saat tsunami secara berulang-ulang ketika para malaikat mengangkat masjid dan melakukan pekerjaannya.

Melihat Cheng tidak membuka tokonya secara berhari-hari, Imam Masjid pun datang mengunjunginya.

Cheng mengatakan pada sang Imam bahwa Tuhan memang memberinya tanda besar dan tidak seharusnya ia melupakan hal itu.

Lalu sang Imam mengatakan bahwa Cheng benar. Tuhan memberinya tanda, bahkan sebuah pertanda besar.

Kemudian sang Imam memberitahukan bahwa Cheng harus menghafalkan dua kalimat syahadat yang ia tuliskan di sebuah kertas.

Setelah melafalkan kalimat syahadat, Cheng pun merasa seperti cahaya terang memenuhi tokonya.

Nah, sejak menjadi seorang Muslim, sang Imam pun selalu datang untuk mengajari Cheng tentang Islam, termasuk menunjukkan bagaimana cara berdoa dan membaca Al-Qur’an.

“Imam datang setiap hari untuk mengajari saya tentang Islam. Dia menunjukkan kepada saya bagaimana berdoa dan cara membaca Qur’an dan juga ikut salat di Masjid Agung. Itu adalah salah satu hal terindah dalam hidup saya. Alhamdulillah,” tutur Muhammad Cheng.

Artikel asli : suara.com

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *