Seiring berjalan waktu, Allah Ta’ala mencabut nyawanya. Para penduduk masih saja membencinya. Mereka enggan dan berat hati mengurus jenazahnya.
Tetapi alangkah terkejutnya penduduk Bashrah. Ketika orang ini wafat, mereka mendengar suara tanpa rupa (suara ghib) menggema di atas langit Bashrah. “Hai sekalian penduduk Bashrah, saksikanlah jenazah salah seorang waliyullah.Ia adalah seorang yang mulia di sisi-Ku,” kata suara tersebut.
Penduduk Bashrah lalu berduyun-duyun menyaksikan jenazah orang tersebut.Mereka mengurus jenazah itu dengan sebaik-baiknya. Mereka menggelar upacara pemakamannya.
Dalam mimpi mereka melihat orang yang baru dimakamkan itu mengenakan pakaian berbahan sutra halus dan sutra tebal berlapiskan emas. Mereka melihat almarhumah berjalan penuh wibawa dengan pakaian indahnya.
“Dengan apa engkau mendapatkan kehormatan seperti ini?” tanya mereka.
“Berkat penghormatanku terhadap hari kelahiran Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم,” kata waliyullah itu.
Begitulah kisah orang-orang yang memuliakan Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Betapa berharganya penghormatan dan mahabbah kepada Nabi sehingga mendatangkan ridha Allah Ta’ala. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmatnya untuk kita semua.
Artikel asli : sindonews.com