Hanya punya kapak harta satu-satunya, tapi Malaikat Munkar-Nakir di alam kubur bertanya kepada seorang tukang kayu dengan mencecarnya hingga 40 hari. Bagaimana ceritanya, simak hingga tuntas.
Sebagai umat muslim, tentu mempercayai bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. Ketika kematian tiba, maka tidak ada satupun harta yang bisa dibawa, kecuali amal dan ibadah semasa hidup di dunia.
Mengutip isi video yang diunggah akun YouTube Tafakkur Fidiin, pada Kamis (11/2/2021), ada sebuah kisah seorang kaya raya yang menulis surat wasiat. Surat itu berisi, barang siapa yang mau menemaninya selama 40 hari di dalam kubur setelah mati, akan diberi warisan separuh dari harta peninggalan yang dimilikinya.
Konglomerat itu bertanya hal tersebut kepada anak-anaknya, apakah mereka sanggup menjaganya di dalam kubur nanti. Namun, anak- anaknya justru menjawab tidak sanggup. Sebab, ketika mati, ayahnya sudah menjadi mayat.
Lantas dia memanggil semua adik-adiknya dan kembali bertanya, “Adik-adikku, sanggupkah diantara kalian menemaniku di dalam kubur selama 40 hari setelah aku mati nanti? Aku akan memberi setengah dari hartaku!” Adik-adiknya pun menjawab, tidak mungkin ada orang yang sanggup bersama mayat selama itu di dalam tanah.
Dengan perasaan sedih konglomerat tadi memanggil ajudannya, untuk mengumumkan penawaran istimewanya itu ke seluruh negeri.
Akhirnya, sampai juga pada hari di mana konglomerat tersebut kembali ke Rahmatullah. Kuburannya dihias megah laksana sebuah peristirahatan termewah dengan semua perlengkapannya.
Pada waktu yang hampir bersamaan, seorang tukang kayu yang sangat miskin mendengar pengumuman wasiat tersebut. Dengan tergesa-gesa dia segera datang ke rumah konglomerat tersebut untuk memberitahukan kepada ahli waris akan kesanggupannya.
Keesokan harinya jenazah sang konglomerat dikebumikanlah. Si tukang kayu pun ikut turun ke dalam liang lahat sambil membawa Kapaknya, harta satu-satunya yang dimiliki untuk mencari nafkah.
Setelah tujuh langkah para pengantar jenazah meninggalkan area pemakaman, datanglah Malaikat Munkar dan Nakir ke dalam kubur tersebut. Menyadari siapa yang datang, ia segera agak menjauh dari mayat konglomerat. Di benaknya, sudah tiba saatnya si konglomerat akan diinterogasi oleh Malaikat Munkar dan Nakir.
Tapi yang terjadi malah sebaliknya, Malaikat Munkar-Nakir malah menuju ke arahnya dan bertanya, “Apa yang kau lakukan di sini?”
Aku menemani mayat ini selama 40 hari untuk mendapatkan setengah dari harta warisannya,” jawab si tukang kayu.
“Apa saja harta yang kau miliki?”, tanya Mungkar-Nakir.
“Hartaku cuma kapak ini saja, untuk mencari rezeki”, jawabnya.
Kemudian Mungkar-Nakir bertanya lagi, “Dari mana kau dapatkan Kapakmu ini?”