Penemuan ini didukung juga oleh hasil pengujian yang dilakukan di Stockhlom University terhadap beberapa sisa tulang belulang yang ditemukan. Para peneliti menyebutkan bahwa struktur dan kandungan tulang yang ditemukan telah berusia sekitar 3.500 tahun. Adapun kisah pengejaran Nabi Musa juga diperkirakan terjadi dalam kurun waktu yang sama, sekitar 3.500 tahun lalu.
Tidak hanya tulang yang ditemukan, ada benda lain yakni poros roda salah satu kereta kuda tentara Firaun yang kini telah berubah menjadi batu karang. Uniknya, dari beberapa bangkai kereta tadi, ditemukan juga sebuah roda yang terdiri dari 4 buah jeruji yang terbuat dari emas.
Menurut perhitungan para ahli fisika, diperkirakan butuh tekanan (gaya per satuan luas) sebesar 2.800.000 Newton/m2, atau setidaknya diperlukan hembusan angin yang sangat kuat, dengan kecepatan konstan 30 meter/detik (108 km/jam).
Setelah kerajaan kota emas dan kereta ditemukan, banyak kalangan yang bertanya-tanya dimanakah tongkat Nabi Musa yang paling ikonik? Tongkat ini diketahui tidak pernah lepas dari Nabi Musa. Nabi kerap menggunakannya untuk melawan hal-hal buruk seperti sihir-sihir yang diberikan Firaun hingga membelah Laut Merah.
Hingga saat ini, beberapa oorang meyakini jika tongkat Nabi Musa bukanlah dongeng semata. Melainkan nyata namun tidak diketahui keberadaannya.
Beberapa dugaan muncul jika tongkat ini ada di dalam sebuah kotak bernama The Ark of The Convenant. Namun kotak ini juga belum pernah ditemukan siapapun sampai saat in.
Artikel asli : okezone.com