Kredit Termasuk Riba? Ini Kata Buya Yahya

  • Share

“Akhirnya Anda mengambil dan harus bayar kredit. Anda bayarnya ke bank. Berarti Anda sebenarnya bayar, pertama mobil Anda, kedua keuntungan kepada yang punya mobil, yang ketiga bayar bunganya. Anda harus sadar, Anda yang bayar bunga sebetulnya. Berarti Anda telah menolong dalam kebathilan,” terang dia.

Namun jika kita tidak tahu tentang hal ini, maka dimaafkan. Yang jadi masalah adalah, jika orang tersebut pura-pura tidak mengetahui mengenai hukumnya.

“Dan sebagian ustaz yang kita temui memang tidak tahu, menganggap kredit biasa. Dipikir showroom banyak mobilnya. Ya, enggak, itu urusan dengan dunia perbankan. Permasalahannya bukan kreditnya, tapi cara kreditnya,” lanjut dia.

Maka dari itu, Buya mengimbau sebaiknya tidak melakukan kredit. Meskipun yang diambil kredit syar’i yang dilakukan dengan tata cara yang benar, tetap saja sistem pembayaran dengan cara ini tidak disarankan dalam Islam.

“Kredit kan harus bayar. Setan itu kalau menjerumuskan orang tidak spontan. Suruh kredit mobil, rumah, panci, HP. Jangan buru-buru, jangan beli rumah sebelum waktunya. Beli rumah kalau sudah ada, ngontrak aja enggak apa-apa. Meninggal tidak dibawa semua ke kuburan,” kata Buya Yahya.

Artikel asli : viva.co.id

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *