Bagi sebagian muslim, doa qunut bukan sesuatu yang asing karena kerap terdengar di masjid saat sholat subuh. Doa qunut, sama seperti bacaan lain dalam Islam, mengandung makna yang berharap pahala dan ridho dari Allah SWT.
Makna lain dalam doa qunut adalah berharap rahmat dari Allah SWT, termasuk sehat dan selamat setiap saat. Bagi muslim yang ingin membaca doa qunut berikut bacaan Arab dan latinnya dalam hadits yang dinarasikan Abu Al-Jawza,
اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِي فِيمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِي فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِي فِيمَا أَعْطَيْتَ وَقِنِي شَرَّ مَا قَضَيْتَ إِنَّكَ تَقْضِي وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ
Arab latin: Allahumma ihdini fiman hadayta, wa ‘afini fiman afayta, wa tawallani fiman tawallayta, wa barik li fima a’tayta, wa qini sharra ma qadayta, fa innaka taqdi wa la yuqda ‘alayk, wa innahu la yadhilluman walayta, tabarakta Rabbana wa at’alayt
Artinya: “Ya Allah, berilah aku petunjuk di antara orang-orang yang Engkau beri petunjuk, dan berilah aku keselamatan (kesehatan) di antara orang-orang yang telah Engkau beri keselamatan (kesehatan), uruslah diriku di antara orang-orang yang telah Engkau urus, berkahilah untukku apa yang telah Engkau berikan kepadaku, lindungilah aku dari keburukan apa yang telah Engkau tetapkan, sesungguhnya Engkau Yang memutuskan dan tidak diputuskan kepadaku, sesungguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau jaga dan Engkau tolong. Engkau Maha Suci dan Maha Tinggi.” (HR An-Nasa’i)
Bila yang membaca doa qunut berkedudukan sebagai imam, maka lafal diganti menjadi bentuk plural. Berikut lafal doa qunut untuk imam, dengan makna yang sama dengan yang dibaca untuk diri sendiri.
“Allahummahdinaa fiiman hadait, wa’aafinaa fiiman ‘afait, watawallanaa fiiman tawallait, wabaarik lanaa fiima a’thoit, waqinaa syarro maa qadhoit. Fainnaka taqdhi walaa yuqdho ‘alaik, wainnahu laa yadzillu man waalait, tabaarokta robbanaa wata’aalait.”
Doa qunut memang tidak wajib dibaca saat sholat fardhu namun sangat disarankan untuk dilafalkan. Hadits menyebutkan keutamaan bacaan tersebut. Seperti dinarasikan Jabir bin ‘Abdillah, sholat terbaik adalah dengan doa qunut yang panjang.
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ، قَالَ سُئِلَ النَّبِيُّ ـ صلى الله عليه وسلم ـ أَىُّ الصَّلاَةِ أَفْضَلُ قَالَ “ طُولُ الْقُنُوتِ ”
Artinya: Diceritakan Jabir bin ‘Abdillah, Rasulullah SAW ditanya, “Sholat seperti apakah yang terbaik?” Dia menjawab, “Yang doa qunutnya lebih panjang.” (HR Ibnu Majah).
Hadits shahih, yang tidak diragukan kebenarannya, juga menyebutkan saat yang tepat untuk membaca doa qunut. Doa tersebut ternyata bisa dibaca saat sholat subuh dan maghrib. Berikut haditsnya seperti diceritakan Al-Bara’ bin ‘Azib,
أَخْبَرَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ سُفْيَانَ، وَشُعْبَةَ، عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ، ح وَأَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ، قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى، عَنْ شُعْبَةَ، وَسُفْيَانَ، قَالاَ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ مُرَّةَ، عَنِ ابْنِ أَبِي لَيْلَى، عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ، أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَقْنُتُ فِي الصُّبْحِ وَالْمَغْرِبِ . وَقَالَ عُبَيْدُ اللَّهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم
Artinya: Seperti dinarasikan Al-Bara’ bin ‘Azib, Rasulullah SAW biasa membaca qunut saat subuh dan maghrib. (Salah satu pencerita) ‘Ubaidillah mengatakan, “Rasulullah SAW biasa melakukannya.” (HR Imam An-Nasa’i).
Dalam hadits yang lain juga diterangkan cara membaca doa qunut yang tepat, apakah sebelum atau setelah ruku. Hadits cara membaca doa qunut diceritakan Asim dan diriwayatkan Muslim.
وَحَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، وَأَبُو كُرَيْبٍ قَالاَ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ، عَنْ عَاصِمٍ، عَنْ أَنَسٍ، قَالَ سَأَلْتُهُ عَنِ الْقُنُوتِ، قَبْلَ الرُّكُوعِ أَوْ بَعْدَ الرُّكُوعِ فَقَالَ قَبْلَ الرُّكُوعِ . قَالَ قُلْتُ فَإِنَّ نَاسًا يَزْعُمُونَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَنَتَ بَعْدَ الرُّكُوعِ . فَقَالَ إِنَّمَا قَنَتَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم شَهْرًا يَدْعُو عَلَى أُنَاسٍ قَتَلُوا أُنَاسًا مِنْ أَصْحَابِهِ يُقَالُ لَهُمُ الْقُرَّاءُ
Artinya: Asim menceritakan, “Saya bertanya pada Anas apakah qunut dibaca Rasulullah SAW sebelum atau setelah ruku’. Dia menjawab, “Sebelum ruku’,” Aku mengatakan, “Orang-orang yakin Rasulullah SAW membaca qunut setelah ruku’,” Dia berkata,” Rasulullah SAW membaca qunut setelah ruku’ seperti yang diyakini orang-orang, saat meminta balasan pada Allah SWT untuk sahabatnya penghapal Al-Qur’an yang telah dibunuh.” (HR Muslim).