Masih Hidup, Ini 3 Ulama Banten Dikenal Keramat Diantaranya Ada yang Berumur 140 Tahun

  • Share

3. Abuya Munfasir Padarincang Banten

Penampilan yang sangat bersahaja membuat orang yang melihatnya bergetar, wajahnya bersinar, beliau bagai magnet kehidupan, Ulama paku bumi Banten yang terakhir adalah Abuya Munfasir yang bertempat tinggal di Padarincang Serang Provinsi Banten, beliau mempunyai Pesantren yang tanpa nama terletak di kaki Bukit Padarincang.

Abuya Munfasir dulunya seorang dosen IAIN di Kota Cirebon setelah itu beliau hijrah kembali ke Padarincang beliau menjual seluruh harta bendanya untuk dibelikan sebidang sawah dan membangun sepetak gubuk dan sisa selebihnya beliau sumbangkan.

Pada saat krisis moneter di mana keadaan sangatlah paceklik, sampai sampai pada saat itu katanya untuk makan 1 biji telur saja harus dibagi 7, cerita beliau.

Abunya Munfasir hanya menerima santri laki-laki yang jumlahnya maksimal 40 orang saja, akan tetapi belum pernah santrinya mencapai angka 40 orang.

Abuya menerapkan beberapa syarat untuk dapat mondok dan menuntut ilmu di tempatnya salah satunya dengan tidak diperbolehkannya membawa apapun hanya baju yang melekat di badan saja yang diperbolehkan untuk dibawa ke pondok beliau, selain dites agar sanggup berpuasa selama 40 hari sambil berbuka dan sahur nya hanya dengan 3 Teguk air saja tidak lebih.

Setelah melewati cara pengetesan ini Abuya mengharuskan santri untuk berpuasa dengan umbi-umbian yang tidak diperbolehkan untuk dimasak atau terkena api pada taraf ini santri harus mengiringi puasanya dengan membaca Alquran 10 juz per harinya.

Ketika semua sudah dilewati sampailah kita pada syarat yang bisa dibilang syarat tertinggi yang diberikan oleh Abuya yaitu harus puasa mutih, berpuasa dengan hanya nasi putih dan garam saja, dan berpuasa dari segala omongan atau tidak berbicara jadi jangan heran ketika berkunjung ke tempat beliau akan menemukan santri-santri beliau yang tidak mengeluarkan sepatah kata sedikitpun.

Syarat-syarat yang diberikan beliau memang terlihat sangat berat tapi beliau punya manhaj sendiri untuk menjadikan santri-santrinya memiliki hati yang bersih salah satunya melalui jalan tasawuf

Sumber : okezone.com

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *