Ada yang nanya, Apa tiba-tiba harus berpakaian syar’i? Pakai jilbab besar, jubah, gamis? Langsung brewokan? Santai dulu. Perubahan ngga bisa tiba-tiba gitu aja, butuh proses & butuh kemantapan hati. Great things need time.
Mulailah dari hal kecil dulu. Misalnya yang sholatnya masih bolong-bolong jadi 5 waktu. Yang biasanya shalat diakhir waktu jadi di awal waktu. Yang biasanya sebelum makan difoto atau selfie dulu, diganti jadi berdoa dulu.
Sering saya tulis, bahwa hijrah itu proses, karena itu nikmatilah prosesnya. Perbaiki dulu hubungan dengan Allah. Saat hubungan kita dengan Allah sudah baik, pasti akan ada rasa malu jika berpenampilan & berakhlak tidak seperti yang Allah inginkan.😊
Jadi, sebelum hijrah, luruskan dulu niatnya karena Allah. Untuk perbaikan diri. Berpenampilan syar’i itu juga penting, tapi bukan tujuan akhir dari penghijrahan. Tolak ukur dari hijrah adalah bagaimana kita mudah menjalankan syari’at & taat kepada Allah
Niat hijrah yang lurus akan menuntun kepada perbaikan akhlak. Akhlak yang baik pasti akan mendorong seseorang untuk berperilaku sesuai syari’at. Penampilan yang sesuai syari’at biasanya akan membuat kita menjaga perilaku. Jadi, hijrah itu harus sepenuhnya, jiwa dan raga.
Hijrah itu artinya beranjak atau meninggalkan. Yaitu beranjak dari kebiasaan yang kurang baik menuju kebiasaan baik & meninggalkan kemaksiatan menuju kepada ketaatan.
Hijrah itu mudah, jika niatnya benar. Yang bikin berat itu jika hijrahnya buat ngelupain mantan, atau hijrah karena penampilan untuk jualan busana muslimah, atau ada juga yang ngaku hijrah buat nyari jodoh. Ini hijrah yang salah niat.
Luruskan niat semata-mata hijrah karena Allah, untuk memperbaiki diri. Mulailah langkah kecilmu & jadilah dirimu yang baru untuk menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan.
Sumber: Komunitas Nekad Hijrah