Dia kemudian mencari dan membaca Alquran untuk mencari kesalahan. Namun, ternyata Alquran mengubah hatinya, yang awalnya begitu benci terhadap islam.
“Alquran mengubah hati saya dan seluruh hidup saya. Saya menyadari bahwa Alquran tidak mengajarkan kebencian seperti yang selama ini saya percayai,” kata dia.
Selanjutnya, ia mulai belajar dan mencari tahu lebih lanjut apa yang sebenarnya terjadi di Timur Tengah. Dia juga mencari tahu bagaimana agama lainnya datang.
“Ketika saya mempelajari kebenaran, terutama keterlibatan saya dengan pemerintah, dan betapa manipulatifnya berita kami, saya sakit selama berhari-hari. Saya menangis begitu banyak, saya hampir dehidrasi,” ujarnya.
Dia mengaku tidak akan pernah melupakan kejadian itu. Namun, dia juga mulai menyadari semua hal, dia pun memilih untuk mulai menyebarkan kebenaran dan berharap orang lain akan turut sadar. Dia ingin orang lain mengetahui bahwa mereka telah dibohongi dan dituntun untuk membenci yang bukan menjadi musuh yang sebenarnya.
“Saya berdoa untuk menjangkau lebih banyak orang dengan kebenaran daripada yang pernah saya lakukan dengan kebohongan,” kata dia.
Artikel asli : republika.co.id