Mualaf Ini Menyesal Tak Ucapkan Syahdat Lebih Cepat

  • Share

Mualaf bernama David harus diam-diam saat memutuskan ingin memeluk Islam. Ia menyembunyikan keislamannya dari sang Ibu dan anggota keluarga lainnya. Hal ini terpaksa dilakukan karena dia tidak tahu bagaimana cara memberi tahu mereka.

Hingga suatu ketika, David membaca Al-Quran sampai larut malam. Ia meletakkan kitab yang dibacanya itu begitu saja di atas meja. Esok paginya David terbangun oleh teriakan histeris sang Ibu.

David heran melihat tingkah ibunya. ia sempat berpikir ada kecelakaan atau semacamnya sehingga sang ibu begitu histeris. Sampai akhirnya David tahu, Al-Quran di atas meja yang menjadi penyebabnya. Ibunda David menolak anaknya jadi mualaf.

“Ibu hanya berkata tidak, dia terus berkata tidak,” ucap David dikutip dari kanal YouTube Ayatuana Ambassador.

Ibunya tidak mau percaya dengan hal tersebut. Ibunda David menangis dan beringkas seperti orang yang bingung. Akhirnya ia memilih untuk menghirup udara segar di luar rumah untuk sementara waktu. Hingga ia kembali, lalu duduk bersama David dan berbicara dari hati ke hati.

“Tidak ada yang melakukan ini pada saya, saya mencarinmya sendiri,  tidak ada yang mencuci otak saya. Saya baca Al-Quran, ia berbicara pada saya, saya tahu itu adalah sebuah kebenaran,” ujar David menjelaskan alasannya masuk Islam kepada sang ibunda.

Ibuinda David lalu merelakan keputusan itu.m Hanya saja, ia memberi David waktu 6 bulan untuk kembali berpikir. Ibunda David berharap anaknya bisa mengubah keputusan, namun hal itu tidak berhasil.

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *