Kemudian Nabi Ibrahim berkata kepadanya, “Jika suamimu datang, sampaikanlah salam kepadanya dan katakan kepadanya agar ia mengokohkan palang pintu rumahnya.”
Setelah itu, Nabi Ibrahim pun segera pulang. Maka tatkala Nabi Isma’il pulang, ia bertanya kepada istrinya: “Apakah tadi ada yang mengunjungimu?”
Istrinya menjawab, “Tadi datang kepadaku seorang tua yang keadaannya demikian….” Nabi Isma’ilbertanya: “Apakah ada sesuatu yang ia katakan kepadamu?”
Istrinya menjawab, “Dia bertanya kepadaku tentang dirimu, dan aku pun menceritakannya. Dan ia bertanya pula tentang kehidupan kita, maka aku sampaikan bahwa kita berada dalam kenikmatan, dan aku mengucapkan syukur memuji Allah.”
Nabi Isma’il bertanya lagi: “Kemudian apalagi yang ia katakan?”Istrinya menjawab: “Ia menitipkan salam untukmu dan memerintahkannmu untuk mengokohkan palang pintu rumahmu.”
Nabi Isma’il lantas berkata: “Dia adalah ayahku, dan engkau adalah palang pintu itu. Ia memerintahkan agar aku tetap mempertahankanmu (sebagai istri).” (HR. Al Bukhari No. 3364).
Pelajaran yang bisa diambil dari kisah ini:
1. Banyak berkeluh kesah kepada manusia adalah perbuatan tercela.
2. Jangan suka menceritakan aib keluarga, apalagi terhadap orang yang baru dikenal.
3. Bersyukur kepada Allah serta bersyukur kepada manusia adalah akhlak yang terpuji.
Termasuk sifat istri shalihah adalah bersyukur kepada Allah Ta’ala kemudian bersyukur kepada suaminya. Semoga kisah ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Aamiin…
Wallahu A’lam
Artikel asli : sindonews.com