Ia mengatakan dengan sedekah ini dagangannya selalu habis terjual setiap hari. “Buat kita mungkin (setetes gula merah) cuma di ujung lidah saja, tapi buat semut kan bisa untuk puluhan perut,” tambah si Mbok.
Setiap hari ia mulai berjualan pukul 5.30 pagi dan pukul 9 pagi biasanya sudah habis. Si Mbok menambahkan, “Alhamdulilah rezekinya tak putus-putus loh Mas.”
Sudah 20 tahun kebiasaan ini ia lakukan. Keberkahan dari sedekah satu tetes gula merah ternyata sangat luar biasa. “Kemarin saya juga pulang umrah loh Mas. Alhamdulillah anak saya lulusan Universitas Indonesia. Dia yang berangkatkan saya umrah,” kata si Mbok pada pemuda itu.
Ternyata anak sang Mbok bekerja di Pertamina, meski ia menyebutnya sebagai kuli. Cerita sedekah yang menyentuh dari si Mbok ini menuai banyak respons positif netizen di media sosial.
“MasyaAllah aku di rumah jg sering ngasi makan semut tp ga tau klo itu masuk sedekah, cm seneng aja ngliat semut pada gotong royong cari makan,” kata netizen @ultahfitriy_. Sementara @bimoapm menyahut, “Wah gokil sih 🙁 orang bodoh macam saya ini mana kepikiran. Simbahnya jauh lebih pinter.”
Sumber : detik.com