Sejumlah politikus hingga pejabat lomba-lomba mengucapkan selamat dan suka cita atas keberhasilan atlet Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu meraih medail emas bulutangkis ganda putri pada Olimpiade Tokyo 2020. Ucapan selamat riuh di media sosial melalui poster lengkap dengan potret wajah para politikus.
Namun cibiran banyak datang dari pengguna media sosial. Selain dinilai berlebihan, para politikus dan pejabat tersebut dinilai tak punya andil langsung di balik keberhasilan ganda putri Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020. Apalagi jika ada poster yang memuat foto politikus, lebih besar dari foto Greysia/Apriyani sendiri.
Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus, menyatakan langkah menunggangi kemenangan para atlet untuk kepentingan politik merupakan hal sangat menjengkelkan.
“Menunggangi kemenangan para atlet seperti Gresya/Apriyani untuk kepentingan politik tentu sangat menjengkelkan,” kata Lucius, Selasa (3/7) saat dihubungi. (Kata kunci : Emas Greysia Polii/Apriyani Rahayu)
Menurutnya, langkah tersebut tak jauh berbeda dengan langkah para politikus yang menunggangi pandemi Covid-19 dengan menyebarluaskan berbagai poster berisi pesan soal kepatuhan melaksanakan protokol kesehatan yang menonjolkan foto dirinya sendiri.
Dirinya juga melihat ada nilai berbeda antara kepentingan politik para politisi dibandingkan kemenangan Greysia/Apriyani yang cenderung bertolak belakang yaitu kemenangan ganda putri tersebut yang diperoleh lewat sebuah perjuangan dilandasi sportivitas.
Langkah para politikus itu, kata dia, menunjukkan bahwa mereka memanfaatkan momentum kemenangan Greysia/Apriyani sehingga memperlihatkan ketidakjujuran dan ketidaktulusan.
“Para politikus tampaknya memang sudah cukup lama tak memiliki momen untuk mempromosikan diri dan partai politik mereka. Situasi pandemi membuat ikhtiar politisi agar lebih dikenal jadi terhambat,” katanya.
Lucius juga menilai langkah para politikus yang marak mengunggah poster ucapan selamat kepada Greysia/Apriyani juga terkait dengan waktu penyelenggaraan Pemilu 2024 yang sudah semakin dekat.
Menurutnya, langkah itu dilakukan untuk mencari simpati publik karena para politikus menyadari bahwa bulu tangkis merupakan salah satu olahraga kebanggaan hampir seluruh masyarakat Indonesia.
“Waktu terus berjalan dan di depan mata Pemilu 2024 akan terjadi. Ketika satu momen besar kemenangan Greysia/Apriyani datang, para politisi langsung bereaksi karena menyadari betapa kebanggaan akan kemenangan sepasang atlit bulu tangkis itu menjadi kebanggaan seluruh bangsa,” tuturnya.
Pencitraan demi Popularitas
Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies, Jerry Massie menilai para politikus dan pejabat itu sekadar mendompleng kesuksesan dua atlet tersebut. Kuat motif pencitraan untuk mengerek popularitas semata.
“Ini juga bagian mencari dukungan publik, imaging politik,” kata Jerry saat dihubungi, Selasa (3/8).
Jerry menilai, poster-poster dari politikus itu tidak akan terlalu berpengaruh banyak ke tingkat elektabilitas mereka.
Ia menyebut para politikus itu mencari kesempatan dalam kesempitan. “Biar viral dan dikenal netizen atau youtuber. Kalau politisi sudah punya nama, paling mereka ogah dengan cara seperti ini,” ujarnya.
Jerry menilai penyebaran poster itu justru menjadi tidak etis apabila tujuannya hanya kepentingan politik meski jadi hak merek sebagai pengguna media sosial. (Kata Kunci : Emas Greysia Polii/Apriyani Rahayu)
“Saya sarankan lebih baik anggaran yang dipakai bikin poster bisa disumbangkan buat atlet yang berprestasi,” tuturnya.
Pakar Komunikasi Politik Hendri Satrio di sisi lain menilai poster-poster tersebut sekadar mengikuti tren dan usaha mereka untuk meningkatkan popularitas.
“Itu ngikutin tren aja. Berusaha untuk meningkatkan popularitas, tapi kalau semuanya (mengucapkan), banyak, ya jadi enggak kelihatan popularitasnya, enggak unik,” tutur Hendri.
Terkait foto politikus yang bersangkutan lebih besar daripada foto Greysia/Apriyani, menurut Hendri, hal itu malah akan merugikan. Pasalnya, mereka hanya akan menjadi cibiran banyak orang.
“Apalagi kalau fotonya dia yang bersangkutan lebih besar dari pahlawan-pahlawan kita. Yang ada cibiran, jadi memang harus hati-hati memanfaatkan momentum, harus tepat dan mengerti caranya,” kata dia yang juga dikenal sebagai pendiri lembaga survei KedaiKopi tersebut.
Salah satu yang menggunggah poster ucapan selamat adalah Sekretaris Jenderal DPP PAN Eddy Soeparno. Terkait kritik para pengamat, Eddy mengklaim itu adalah ungkapan rasa gembira yang dilakukan secara spontan.
Menurutnya, keberhasilan Greysia dan Apriyani menyabet medali emas merupakan berita bahagia yang membuat Indonesia melupakan sejenak kegundahan akibat pandemi Covid-19.
“Kita sungguh bangga dan bahagia dengan perolehan prestasi dari kedua srikandi yang mengharumkan nama bangsa di panggung Olimpiade Tokyo 2020. Ucapan yang kami sampaikan adalah ungkapan gembira dan dilakukan secara spontan,” kata Eddy.
“Karena di tengah-tengah kondisi Covid-19 yang melanda negeri kita, kami menerima berita yang membahagiakan dan membuat kita melupakan sejenak rasa gundah akibat pandemi,” imbuhnya.
Eddy pun membantah ucapan selamat yang ia sampaikan dalam bentuk poster itu bermuatan politis.
“Ucapan yang kami sampaikan tersebut adalah ungkapan kebahagian dan kebanggan kita semata dan tidak ada muatan politis apapun di dalamnya,” ujar Wakil Ketua Komisi VII DPR RI itu.
Berangkat dari itu, Eddy mengajak publik untuk menjadikan keberhasilan Greysia dan Apriyani meraih medali emas sebagai motivasi untuk tetap semangat dalam memberantas pandemi Covid-19.
Ia juga mengajak seluruh anak bangsa untuk senantiasa berprasangka baik terhadap sesama.
“Kita membutuhkan sebanyak-banyaknya energi positif untuk bersatu dan bahu-membahu mengalahkan pandemi Covid-19 ini,” tutur Eddy.
Dua elite Partai Demokrat, kakak beradik Agus Harimuri Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yuhdoyono (Ibas) juga turut memberi ucapan selamat di poster.
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menyatakan bahwa poster ucapan selamat itu bentuk kebanggaan, syukur, serta rasa bahagia atas prestasi dan perjuangan atlet Indonesia di Olimpiade 2020.
Menurutnya, pihaknya senantiasa memberikan apresiasi kepada seluruh atlet Indonesia yang berjuang di Olimpiade 2020, baik yang berhasil menyabet medali atau tidak.
“Ini bentuk syukur kita, bentuk rasa bangga kita dan apresiasi kita kepada para atlet yang telah berjuang mengharumkan nama bangsa ini,” ucap Herzaky.
Ia membantah AHY dan Ibas ingin ‘panjat sosial’ alias pansos lewat kemenangan Greysia/Apriyani. Herzaky pun meminta pihak-pihak yang menuding seperti itu untuk memeriksa halaman media sosial AHY, Ibas, dan kader-kader Partai Demokrat lainnya.
“Ucapan itu bukan pansos. kalau pansos itu kalau selama ini tidak pernah mengucapkan, tapi Mas AHY dan Mas Ibas konsisten mengucapkan bukan hanya pada Greysia/Apriyani. Lihat di Twitter-nya dia waktu kita dapat perak, dapat perunggu, coba silakan liat timeline teman-teman kami kader Partai Demokrat,” tuturnya.
“Kami sering bahas Olimpiade dari awal dari penyisihan, bukan hanya Greysia/Apriyani, tapi yang kemudian [Anthony Sinisuka] Ginting, Jonatan [Christie],” imbuhnya.
Herzaky berkata, dukungan diberikan oleh partainya karena sadar diri sebagai anak bangsa merasa perlu memberikan dukungan kepada seluruh atlet yang tampil di Olimpiade mewakili Indonesia dan berusaha mengharumkan bangsa.
Menurutnya, orang-orang yang berpikir positif, serta berjiwa bersih dan murni juga akan banggadan mengapresiasi perjuangan Greysia/Apriyani serta serta atlet Indonesia lain di Olimpiade 2020.
Herzaky pun mengajak agar politikus yang belum memberikan ucapan selamat kepada Greysia/Apriyani untuk segera memberikan ucapan selamat.
“Jadi menurut kami poster-poster itu harus. Kalau bisa politikus yang belum buat, buat sekarang. Ini kita momen luar biasa, momen penting, kok anda enggak mau ikut bersukacita, bergembira ria, dan berbangga atas prestasi ini,” katanya.
Artikel asli : cnnindonesia.com
Response (1)