KETIKA manusia meninggal dunia, lazimnya sebagai umat Islam pasti akan mengirimkan doa, seperti membaca Surah Al-Fatihah ataupun Yasin. Muncul pertanyaan, bagaimana cara membuat ahli kubur bahagia di alam barzah?
Lalu, apakah para ahli kubur, khususnya keluarga kita yang sudah meninggal dapat melihat anggota keluarganya yang masih hidup di dunia?
Pertanyaan tersebut terlontar oleh pesinetron, Baim Wong. Baim juga bertanya kepada ulama tafsir yang juga cendekiawan muslim, Prof Dr Muhammad Quraish Shihab perihal amalan apa yang akan sampai kepada ibunya yang sudah meninggal selain mendoakannya.
“Kemarin kan mama saya baru meninggal. Kadang-kadang selain yang biasa kita lakuin kan (baca) Yasin. Ibadah selain itu yang kena langsung ke alam kubur apa?” tanya Baim seperti dikutip Okezone dari channel YouTubenya, Baim Paula.
Quraish Shihab mengatakan, mengirim doa, membaca Surah Al-Fatihah dan Yasin sudah baik serta memang sewajarnya dilakukan. “Itu sudah bagus, baca Yasin, doa, Fatihah itu mutlak. Sekarang begini, beliau dia (yang sudah meninggal) sebenarnya hidup. Di alam barzah hidup, dia lihat kita,” ujar Quraish.
Lalu di mana alam barzah berada? Mantan Menteri Agama pada Kabinet Pembangunan VII itu menuturkan bahwa alam tersebut terletak di tengah, diapit oleh dunia dan akhirat. Sehingga bagi orang yang sudah meninggal mereka dapat melihat semua manusia selama di dunia.
“Alam ini (barzah) buat yang sudah meninggal matanya sangat tajam. Kalau kita tidak bisa lihat, dia bisa lihat,” terangnya.
Oleh karena itu, bagi manusia yang masih hidup jangan pernah mempermalukan keluarganya dengan amal dan perbuatan buruk. Sehingga seseorang yang sudah di alam barzah akan merasa sedih.
“Kalau kita yang di dunia itu ada pesan, jangan permalukan keluargamu dengan perlakuan amal burukmu. Nanti dia sedih. Lalu bagaimana cara dia senang? Dia punya teman-teman waktu masih hidup, kunjungi temannya. Kirimkan (hadiah atau silaturahmi) untuk temannya itu (maka) senang dia (ahli kubur) di sana,” kata Quraish.
Pengertian barzah secara bahasa yakni penghalang di antara dua perkara (الحاجز بين الشيئين). Sedangkan barzah menurut istilah adalah, tempat yang berada di antara dunia dan akhirat, dimulai ketika kematian sampai pada hari kebangkitan (يوم البعث).
Dalam buku Barzakh Fi Kutub al-Tis’ah Jam’an, wa Takhrijan, wa Dirosatan karya Muhammad bin Haidar bin Mahdi halaman 27 disebutkan bahwa barang siapa yang mati maka ia telah berada dalam alam barzah.
Sedangkan pendapat lain menjelaskan bahwa, barzah adalah tempat di antara dunia dan akhirat sebelum hari penggiringan (يوم الحشر), dimulai ketika mati sampai hari kebangkitan dari kubur.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Alquran Surah Al-Mu’minun ayat 100 yang berbunyi:
لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلَّا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
Artinya: “Agar aku berbuat amal yang shaleh terhadap yang telah aku tinggalkan. sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding (barzakh) sampal hari mereka dibangkitkan,” (QS. Al-Mu’minun: 100).
Terkait alam barzah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
اللَّهُمَّ إِنِّي أعوذ بك من عَذَاب الْقَبْر وَأَعُوذ بك من عَذَاب النَّار وَأَعُوذ بك من فتْنَة الْمحيا وَالْمَمَات وَأَعُوذ بك من فتْنَة الْمَسِيح الدَّجَّال
Artinya: “Rasulullah berdo’a; “Ya Allah sesungguhnya saya (Nabi) meminta perlindungan-Mu dari siksa kubur, siksa neraka, fitnah dalam kehidupan (di dunia), fitnah kematian (alam barzah), dan dari fitnah Dajjal,” (Sunan Nasa’i no. 2033).
Sumber : okezone.com